Sukses

Lifestyle

Catat, Tiga Kesalahan Utama dalam Membuat Password

Fimela.com, Jakarta Siapa yang tak punya akun email atau media sosial? Sekarang ini rasanya hampir semua orang punya akun email maupun media sosial seperti Twitter, Facebook atau Instagram. Yang harus selalu kita ingat sekaligus dijaga kerahasiaannya dalam pengelolaan akun kita adalah password.

Namun menurut penelitian Kaspersky Lab, banyak pengguna yang menempatkan keamanan online mereka dengan membuat kata kunci atau password yang terlalu sederhana. Hal itu berisiko menimbulkan konsekuensi buruk.

nggak salah lagi, password telah menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam hidup kita.

"Banyak pengguna yang tidak menyadari kalau mereka selalu jatuh ke dalam perangkap pembuatan manajemen password ‘sederhana’ yang salah,” terang Andrei Mochola selaku Kepala Bisnis Konsumen Kaspersky Lab, seperti dilansir dari antaranews.

“Kesalahan-kesalahan ini seperti meninggalkan pintu depan menuju e-mail, rekening bank, file pribadi dan lainnya terbuka lebar bagi penjahat siber", sambungnya. Kaspersky Lab menemukan ada tiga kesalahan umum ketika membuat password, yaitu:

1. Memakai password yang sama untuk beberapa akun. Ini berarti kalau ada password yang bocor, maka akun lainnya bisa diretas.

2. Menggunakan password yang lemah atau terlalu gampamg diingat sehingga mudah untuk diretas.

3. Menyimpan password secara tidak aman, sehingga menyia-nyiakan pentingnya memiliki password bahkan yang kuat sekalipun.

Tak dipungkiri lagi, password memang telah menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam kehidupan.

Hampir satu dari lima pengguna internet menghadapi upaya peretasan akun, tapi, hanya sedikit yang menerapkan keamanan berupa password yang efektif. Misalnya, hanya 30 persen pengguna internet yang membuat password yang benar-benar baru untuk setiap akun berbeda.

Hanya 47 persen pengguna yang membuat password cukup kuat, yaitu berupa kombinasi huruf besar-kecil dan 64 persen yang menggunakan campuran huruf dan angka. Sekitar 22 persen orang mengaku menulis password di catatan mereka untuk membantu mengingatnya. Hal itu juga beresiko akun kita bisa diretas (di-hack).

Di era informasi yang sudah serba terbuka seperti ini, password satu-satunya hal yang masih ditutupi oleh setiap orang.

Pengguna dapat memanfaatkan piranti lunak password manager untuk menyimpan semua kata kunci, alamat serta rincian kartu kredit, yang tersinkronisasi di semua perangkat. Pengguna hanya perlu mengingat satu kata kunci utama untuk membuka software tersebut termasuk akun email maupun media sosial kamu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading