Sukses

Lifestyle

Lansia Seperti Bocah? Begini 5 Tips Berkomunikasi dengan Mereka

Fimela.com, Jakarta Tak jarang orang mengeluhkan sifat dan sikap orangtua mereka yang memasuki usia lanjut berubah menjadi seperti anak-anak. Usia yang tak lagi produktif memang membuat kondisi mental seseorang berubah. Lansia sering kali merasa sepi dan terasingkan sehingga jadi lebih mudah sensitif perasaannya.

Begitu pula untuk berkomunikasi dengan mereka, jadi terasa sulit seperti berkomunikasi dengan anak-anak yang sulit ditebak maunya apa. Jika kamu salah satu orang yang menghadapi orangtua yang demikian, bersabarlah. Tak perlu untuk mendikte perubahan mereka secara terang-terangan, apalagi dengan suara lantang. Sebab, hal tersebut hanya akan membuat mereka merasa tak dihargai oleh anak. Salah-salah nanti malah kamu dibilang anak durhaka. Duh, nggak mau, kan?

Dikutip dari Brightside, seorang terapis dari Israel bernama Alexander Galitsky memberi sederet tipa berkomunikasi dengan lansia agar tak terjadi kesalahpahaman. Berikut beberapa di antaranya.

Jangan mencoba untuk mengubah mereka. Sebab, kamu nggak dapat mengubahnya pada usia ini. Kita hanya dapat menerima mereka apa adanya. Sebagai contoh kasus, jika ada seorang lansia yang masih merokok di usia senja dan laranganmu agar mereka berhenti merokok tak diindahkan, cobalah untuk berbagi guyon seperti, "saya melakukan latihan pernafasan sampai rokoknya habis, lho, Pak".

Jangan mencoba untuk mengubah mereka. (Via: huffngtonpost.com)

Hindari konflik. 'Serangan' dari orang tua berasal dari ketidakpuasan. Ketika kamu secara tak sadar melakukan penyebabnya, cobalah untuk melempar senyuman agar emosinya memudar. Jangan sekali-kali melawan atau meladeni emosi mereka atau kamu akan 'kehilangan' mereka. Kamu harus mampu mengubah topik pembicaraan. Hal tersebut akan membantu dalam menghindari konflik.

Hindari konflik. (Via: cbc.ca)

Jangan membantah. Kepikunan orangtua terkadang membuat anak menjadi lebih sering mengingatkan dan jadi bawel. Namun, hal tersebut bisa berbeda di mata mereka. Alih-alih mencoba untuk mengingatkan kembali tentang sesuatu yang mereka tidak ingat, kamu bisa saja dibilang membantah. Cobalah mendengar semua keluhan mereka dan memberi solusi dengan suara lembut.

Jangan membantah. (Via: dailymail.co.uk)

Tunjukkan kasih sayang, bukan kasihan. Kasih sayang adalah hal sangat penting. Namun kamu perlu membedakan antara kasih sayang dan kasihan. Keduanya jauh berbeda, lho. Saat sayang, kamu bakal tergerak untuk membantunya, namun, saat kasihan kamu hanya bisa berempati tanpa berbuat apa-apa.

Tunjukkan kasih sayang, bukan kasihan. (Via: huffingtonpost.com)

Memaafkan. Sangat penting untuk belajar memaafkan dan meninggalkan dendam di masa lalu. Cara kerja memaafkan seperti komputer, kamu harus reboot dan mulai bekerja kembali. Cobalah untuk segera memaafkan mereka jika mereka melakukan sesuatu yang membuatmu marah. Atau cari ketenangan sesaat, baru berinteraksi lagi dengan mereka. 

Memaafkan. (Via: homeiswhereyourblogis.com)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading