Fimela.com, Jakarta Meskipun sudah dilantik menjadi presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump masih saja menuai kontroversi. Kali ini secara terang-terangan Trump mengungkapkan kekesalannya kepada media Amerika Serikat atas pemberitaan mereka terhadap upacara pelantikannya.
BACA JUGA
Advertisement
Trump marah karena diberitakan bahwa masyarakat Amerika Serikat tidak antusias terhadap pelantikannya yang berlangsung mulai tanggal 19 sampai 21 Januari 2017. “Saya sedang berpidato. Saya melihat ada jutaan, sekitar 1,5 juta orang. Tapi, mereka (media) memperlihatkan tanah lapang yang seperti tidak ada orang. Dan mereka mengatakan jika Donald Trump tidak disambut baik,” jelas Trump, seperti dilansir dari AFP, Selasa (24/1/2017).
Ia pun terlihat sangat kesal ketika salah satu jaringan televisi menyatakan bahwa pelantikannya disaksikan oleh 250.000 orang saja. “Itu sama sekali tidak jelek, tetapi itu sebuah kebohongan,” tegas taipan real estate tersebut. Tidak hanya Donald Trump, kemarahan juga diperlihatkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer.
Dalam sebuah konferensi pers pertama di Gedung Putih, Spicer menuduh wartawan telah membuat berita palsu. Dengan tegas Spicer mengungkapkan bahwa massa yang datang saat pelantikan Trump adalah massa terbesar yang menyaksikan proses inaugurasi.
“Ini adalah upaya untuk mengecilkan antusiasme terhadap inaugurasi. Itu jelas memalukan dan salah,” ungkap Spicer. Namun dari foto-foto yang beredar tentu masyarakat juga bisa menilai sendiri bahwa pelantikan Donald Trump dihadiri oleh massa yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pelantikan Barack Obama pada 2009 lalu.
Saat Barack Obama dilantik setidaknya ada 1,8 juta orang yang datang. Saat itu, dari pantauan udara memperlihatkan lautan manusia memenuhi lokasi inaugurasi. Sedangkan pelantikan Donald Trump hanya dihadiri massa sebanyak 800.000 hingga 900.000 orang saja.