Fimela.com, Jakarta Pertemanan, seperti bermacam jenis hubungan lainnya; idealnya berjalan seimbang antara memberi dan menerima. Bagi seseorang yang benar-benar menghargai pertemanan tentu itu bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan, tapi jangan heran juga kalau kamu merasa telah memberikan banyak hal untuk sebuah pertemanan dan tidak mendapatkan yang sama besarnya dengan apa yang kamu kasih.
BACA JUGA
Advertisement
Tidak semua orang bisa menghargai pertemanan seperti kamu menghargai mereka. Dalam bahasa Inggris, pertemanan semacam itu istilahnya "toxic friend". Dalam pertemanan semacam ini, biasanya dia hanya mencari-cari kamu di saat tertentu saat dia tidak memiliki teman lain yang bisa memenuhi apa yang dia butuhkan, alias kamu hanya dijadikan cadangan!
Misal, dia menghubungimu untuk mengajak bertemu, "kamu ada acara nggak weekend ini? ke mall yuk." Padahal maksud di balik kalimat itu adalah, "hai kamu bisa temani aku nggak weekend ini? Aku ada perlu tapi yang aku minta untuk temenin nggak ada yang bisa nemenin," atau "ketemu yuk, tapi kalau kamu nggak bisa juga nggak apa-apa, aku udah janjian sih sama si [sebutkan nama teman yang lain]."
Kamu bukanlah orang pertama yang akan mengetahui kabar penting tentang dirinya. Dia juga tidak akan ada saat kamu ingin berbagi kabar penting, baik itu tentang kesedihan maupun kebahagiaan. Pertemanan macam ini adalah hubungan yang bertepuk sebelah tangan, dan kamu adalah sebelah tangan yang menepuk itu.