Fimela.com, Jakarta Puncak-puncak di Imogiri telah sejak lama merajai topik berburu matahari terbit di Yogyakarta. Naik, naik, naik. Banyak orang yang rela meredam kantuk demi bersua panorama fajar nan membius dari tanah-tanah tinggi di Kota Budaya. Namun, bagaimana dengan senja?
Adalah Puncak Becici, satu spot di Imogiri yang menawarkan romantisme matahari terbenam. Berhias bingkai lahan-lahan terasering yang kemudian akan diganti rapat jajaran pinus merupakan cara Becici berucap selamat datang. Merajut langkah, kamu akan berjalan menerobos deretan pohon ramping nan tinggi di jalan setapak.
Advertisement
BACA JUGA
Mendengar suara daun pinus yang bergesek lantaran dibuai angin, sambil 'menghirup' dalam-dalam sisa hari di Yogyakarta terdengar seperti satu cara terbaik untuk menutup hari. Tak hanya pinus yang nampak di sepanjang mata memandang, namun juga bangku-bangku panjang, ayunan dan gardu pandang sederhana.
Mendekati puncak, pinus tak akan terlalu rapat seperti di bawah. Dengan demikian, bingkai panorama senja bisa sangat mungkin dilihat tanpa interupsi. Termasuk destinasi yang cukup populer, sebaiknya kamu datang tak terlalu dekat dengan waktu matahari terbenam agar bisa memilih spot terbaik.
Matahari kian merendah, segera tertelan sepenuhnya di garis cakrawala. Dilalog tentang Yogyakarta pun berganti topik, mungkin soal istirahat atau malah menjamah sudut lain ketika malam memayungi Kota Pelajar. Jadi, kamu siap jatuh hati kembali dengan kota berhati nyaman?