Fimela.com, Jakarta Seperti Labuan Bajo yang tak hanya jadi jembatan menuju Kepulauan Komodo, Cemoro Lawang pun tak semata desa di gerbang Bromo. Kawasan di 'muara' Probolinggo ini, mungkin tanpa terduga, sanggup menghadirkan panorama yang tak cuma elok, namun juga membius.
Seakan ingin jadi tandingan cantiknya pagi di Bromo, atmosfer kala sang surya menyapa di sini pun tak kalah ajaib. Bertengger di ketinggan 2.200 meter di atas permukaan laut, hembusan angin dingin yang seakan memaksa menelesak hingga ke tulang hampir pasti kamu rasakan.
Advertisement
BACA JUGA
Merupakan wilayah tinggal Suku Tengger, yakni penduduk asli Bromo, akan kamu dapati keseharian unik nan khas di Cemoro Lawang. Dengan masih menetapnya kebanyakan budaya lokal, maka setiap 'napas' desa ini menarik untuk disimak dan dikantungi maknanya.
Berselimutkan kabut yang kian menipis seiring banyaknya angka jam, panorama matahari terbit di Cemoro Lawang tak kalah memukau. Namun jika ingin mendapat panorama desa dengan lebih menawan, kamu bisa menempuh perjalanan ke salah satu jalur penanjakan Bromo.
Jadi sudut lain dari destinasi yang telah populer namun tetap menawan, Cemoro Lawang siap menerima lebih banyak pasang mata yang terkagum. Lagipula, masa iya kamu ingin melewatkan panorama ajaib begitu saja di tanah Jawa?