Fimela.com, Jakarta Sesuai tradisi George Washington yang menulis pesan perpisahan kepada rakyat Amerika lebih dari 220 tahun yang lalu, Barrack Obama juga memberi pidato perpisahan. Kali ini ia memilih untuk melakukan itu di kampung halamannya, Chicago. Hal itu dilakukannya 10 hari sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden ke-45 AS pada 20 Januari mendatang.
Dalam pidatonya yang penuh suasana haru, pria kelahiran 4 Agustus 1961 itu membahas sejumlah hal, termasuk soal isu ras, pentingnya menjaga kepercayaan terhadap demokrasi, perubahan iklim, dan pencapaian pemerintahannya. Seperti dilansir dari liputan6.com, pada akhir pidatonya Obama menyampaikan rasa terima kasih kepada sang istri, Michelle Obama.
Advertisement
BACA JUGA
"Michelle, dalam 25 tahun kamu tak hanya menjadi istri dan ibu dari anak-anakku, tetapi juga sahabat terbaikku," ucap Obama dan diiringi oleh sorakan penonton yang berkumpul di McCormick Place Convention Centre.
"Kamu mengambil peran yang tak pernah diminta tapi menjalankannya dengan apik, berani, bergaya, dan humor yang baik," ucap Obama sambil mengeluarkan sapu tangan putih untuk menyeka air matanya. Pria lulusan Harvard Law School itu juga menyampaikan rasa bangganya kepada kedua anak perempuannya, Malia dan Sasha.
"Dari semua hal yang pernah aku lakukan dalam hidup, aku paling bangga menjadi ayah kalian," ucap Obama yang disambut dengan tepuk tangan meriah. Dalam kesempatan itu, Obama juga menyampaikan rasa hormat kepada wakil presidennya, Joe Biden.
Dia menyebut Biden sebagai saudara dan seperti keluarga. "Aku meninggalkan panggung pada malam ini lebih optimistis tentang negara ini dibanding saat kita memulai," tandas Barrack Obama. Usai tak lagi menjabat sebagai Presiden AS, Obama akan tetap tinggal di Washington DC.