Berita Hari Ini: Kerukunan, Pergantian Tahun, Restoran 2016

Fimela.com, Jakarta Wakil Pastor Paroki St Yoseph Pekerja Penfui Kota Kupang RD Jonas Kamlasi, Pr, mengungkapkan jika perayaan Natal 2016 haruslah mendorong umat setempat untuk mempertahankan model kerukunan di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bagaimanapun model kerukunan beragama di Nusa Tenggara Timur telah menjadi modal dasar kerukunan Bangsa Indonesia," ujar Jonas ketika memimpin misa malam Natal di Kupang, seperti dilansir dar Antara, Jumat (30/12/2016).

Jonas menilai model kerukunan antar dan intraumat beragama telah menjadi pemersatu masyarakatnya yang terdiri dari berbagai etnis dan agama yang berbeda-beda.

"Dialog antarumat beragama harus terus menggema. Kami upayakan melalui setiap FKUB di masing-masing kabupaten," katanya, mengenai kegiatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Selain soal kerukunan umat beragama di NTT, dalam berita hari ini juga akan dibahas tentang RSUD Soetomo Surabaya yang telah menyediakan 94 tenaga medis untuk berjaga-jaga saat pergantian tahun.

"Seluruhnya siaga 24 jam atau on call, jadi siap kapan saja diperlukan," ujar Pimpinan Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr Soetomo, dr. Harsono, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Bukan hanya saat pergantain tahun atau malam tahun baru, kesiapsiagaan tenaga medis tersebut juga telah berlaku sejak sebelum Hari Natal hingga setelah tahun baru, atau tepatnya sejak 24, 25, 26, 31 Desember 2016 serta 1-2 Januari 2017.

Selain dua berita di atas, berita terakhir hari ini adalah mengenai restoran yang paling populer di 2016. Hayoo, restoran apa sajakah itu? dilansir dari Antara, Qraved, aplikasi direktori dan reservasi restoran Indonesia menjelaskan bahwa di 2016 ini ada beberapa restoran yang paling banyak dicari berdasarkan jenis masakannya.

Posisi teratas ditempati oleh restoran Korea yang didapuk sebagai restoran favorit dari 22 persen responden, disusul dengan restoran Thailand yang mendapatkan 19 persen, kemudian Jepang dengan 17 persen.

Restoran yang menyajikan makanan China berada di tempat keempat dengan 13 persen. Lalu dimanakah posisi masakan Indonesia? Di tahun 2016 ini makanan Indonesia berada di peringkat ke-5 dengan persentase hanya 12 persen.