Fimela.com, Jakarta Apakah kamu pernah merasakan masa-masa di mana ketika kamu punya pacar baru, sahabatmu juga punya. Ketika kamu putus, sahabatmu juga putus? Lucu, sebegitu kuatnya kah ikatan antara kalian sehingga untuk urusan putus cinta pun bersamaan.
BACA JUGA
Advertisement
Mungkin ada benarnya, itu adalah soal 'kedekatan' di antara kamu dan sahabatmu. Tapi selain itu ada juga faktor lainnya. Dailymail.co.uk melaporkan hasil sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa putus cinta dapat menular. Penjelasannya adalah, karena untuk sebagian orang, akan lebih mudah untuk menempuh jalan yang telah dilalui orang lain.
Di saat kamu putus cinta, kamu dapat menginspirasi sahabatmu yang tidak bahagia dalam hubungannya untuk mengakhiri jalinan percintaannya juga. Sebab, dia tahu dia takkan menghadapinya sendirian. Alasan lain 'menular'-nya putus cinta itu adalah karena sahabatmu bisa menjadikan pengalamanmu sebagai pelajaran.
Secara psikologis, putus cinta dapat memotivasimu membuat perubahan. Survey yang dilakukan situs yourtango menyebutkan hanya 7% orang yang patah hati bertambah berat badan, 35% mengatakan mereka jadi ingin diet atau berolahraga, dan secara keseluruhan sebanyak 84% mengatakan mereka termotivasi untuk mengubah sesatu dari diri mereka. Tentu saja, ini adalah hal yang baik. Jadi, jangan heran kalau saat kamu putus cinta, sahabatmu juga terinspirasi untuk mengakhiri hubungannya yang tak bahagia.
***