Fimela.com, Jakarta Setelah Ibu memutuskan untuk bekerja, kini waktu kami dengan Ibu sangat terbatas. Aku yang kerja di pusat kota pulang selalu larut malam, dan Ibu pun terkadang sudah terlelap ketika aku sampai di rumah.
Hmm, padahal banyak cerita dari hari ke hari yang ingin ku ceritakan pada Ibu. Sebab jarang sekali waktu ini ku nikmati bersama Ibu.
Advertisement
BACA JUGA
Ketika Ibu berangkat kerja di pagi buta, aku masih tidur, namun setiap pagi tetap terasa kecupan ibu di keningku dan aroma masakan yang menusuk hidungku. Ah, walaupun sering selisih waktu untuk bertemu Ibu di satu rumah, namun aku tetap bisa merasakan masakannya yang sedap.
Waktu menunjukkan pukul 22.35 WIB, Ibu masih terjaga ketika aku sampai rumah, tak ingin membuang waktu walaupun aku lelah, aku sempatkan bercerita sedikit tentang hariku waktu itu. Ibu yang terlihat sedikit mengantuk tetap senang hati mendengarkan ceritaku yang panjangnya melebihi kereta.
Tak tega juga memaksa Ibu untuk terus mendengarkan ceritaku dan mengingat besok Ibu harus bekerja lagi di pagi buta. Aku memutuskan untuk segera bergegas menyudahi cerita dan kami pun terlelap di satu kasur yang sama. Dibenakku, "nikmatnya malam ini tidur dikelonin sama Ibu".
Tepat satu minggu sebelum Hari Ibu, aku merasakan ada yang beda dengan Ibu, tak ada kata ingin kemana dengan siapa, Ibu pun tidak pulang ke rumah dan tidak memberi kabar. Ohiya, Ibuku ini single parent jadi beliau mengurusi dirinya sendiri dan anak-anaknya tanpa mengenal lelah.
Setiap telfonku tidak pernah dapat balasan, pesanku pun tidak juga dibalasnya. Aduh, Ibu kemana? Apa Ibu menginap di kantor? Atau Ibu ada acara dengan kawannya? Aku tidak tahu. Adikku pun berkata sama bahwa Ia juga tidak mendapat balasan apapun kektika menanyakan Ibu ada dimana. Tidak terlalu panik dan takut, karena aku tahu, Ibu selalu bisa menjaga dirinya dengan baik.
Waktu berjalan dan tak terasa sudah seminggu Ibu tidak pulang dan memberi kabar ke kami, sedang apa Ibu di luar sana? Apakah Ibu makan teratur? Ibu baik-baik saja? Tidak ada yang tahu Ibu kemana, tapi aku yakin Ibu tetap bekerja.
Tepat di Hari Ibu ini, ketika bangun tidur tadi, aku mengirimkan pesan ke Ibu, "Selamat Hari Ibu, Bu.. Semoga Ibu selalu dalam lindungan-Nya dan Ibu baik-baik ya. Aku rindu Ibu.."
Sebuah kata-kata yang biasanya aku ucapkan dalam hati, namun di momen Hari Ibu Nasional 2016 ini aku lontarkan juga kepada Ibu, walaupun dalam bentuk virtual. Semoga Ibu membacanya, dan aku berharap Ibu segera pulang ke rumah.
Sekali lagi, selamat Hari Ibu, aku sayang Ibu..