Fimela.com, Jakarta Minggu, 12 Desember 2016, keluarga besar TNI Angkatan Udara (AU) berduka setelah pesawat TNI AU jenis Hercules jatuh antara Timika ke Wamena, Papua. 13 orang penumpang dalam pesawat Hercules TNI A-1334 tersebut meninggal dunia.
BACA JUGA
Advertisement
“Kondisi kru semuanya meninggal,” jelas Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus Supriyatna dalam perbincangannya dengan Metro TV, Minggu (18/12/2016) pagi.
Soal kondisi pesawat sebelum kecelakaan terjadi Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama Djoko Senoputro mengungkapkan jika Hercules C-130 HS yang jatuh di Wamena, Papua dalam kondisi layak terbang.
"Pesawat dibeli dari Australia, datang ke pangkalan kami awal Februari lalu. Kondisinya juga masih baik," jelas Djoko seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin (19/12/2016).
Pesawat Hercules ini memiliki sisa terbang selama 64 jam sebelum menjalani perawatan berkala. Setelah ada kejadian itu, seluruh pesawat Hercules diperintahkan dihentikan untuk kegiatan operasional. "Instruksi pimpinan, semua misi dihentikan sementara. Menunggu perintah lebih lanjut," ucap Djoko.
Dilansir dari Antara, Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak Kolonel Pnb Arief Widianto mengungkapkan hari ini tim penyidik kecelakaan pesawat udara (PPKPU) Markas Besar TNI Angkatan Udara akan menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat Hercules C 130 H A-1334.
"Tim PPKPU akan tiba di Wamena pada Senin 19 Desember langsung melakukan penyelidikan mencari penyebab jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU," kata Arief di Biak, Minggu malam.