Fimela.com, Jakarta Daripada diperkosa tentara pro pemerintah Bashar al-Assad, banyak ibu dan anak-anak perempuan di Aleppo yang mengambil jalan singkat, yakni bunuh diri. Sebagaimana diwartakan The Sun, pemimpin pemberontak, Abdullah Othman mengatakan perempuan-perempuan di Aleppo takut tentara pemerintah Suriah mendulang kemenangan setelah konflik kembali pecah.
Bukan perasaan belaka, lantaran ketakutan mereka terkait tindak pemerkosaan yang dikhawatirkan akan dilakukan tentara pro pemerintah. "Pagi ini dua puluh perempuan memutuskan bunuh diri daripada diperkosa," ucap Abdullah, seperti dimuat express.co.uk. Terdapat pula kabar perawat yang bunuh diri dengan meninggalkan catatan 'aku tak ingin beberapa anggota Assad menikmati memerkosaku'.
Advertisement
BACA JUGA
Berdasarkan keterangan salah satu jurnalis asal Amerika Serikat, Blilal Abdul Kareem, yang saat itu tengah berada di lokasi kejadian, tentara pemerintah melepaskan serangan udara dan menargetkan serangan pada penyelamat yang bergegas menolong. "Serangan udara itu sungguh tanpa belas kasih," tuturnya pada Al Jazeera.
Pada akhirnya, seperti diwartakan Daily Mail, mengambil alih Aleppo adalah kemenangan terbesar yang bisa diraih Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah konflik tak kurang dari enam tahun. Menurut keterangan aktivis Suriah, serangan udara yang datang bertubi-tubi berpusat di timur Aleppo.
Padahal, seperti dilaporkan The Sun, gencatan senjara antara tentara pemerintah dengan pemberontak di Aleppo telah meraih sepakat pada Selasa (13/12). Namun hanya sehari setelahnya, Rabu (14/12), roket kembali menghantam timur Aleppo dan menyebabkan kaos, serta membuat antrean bus terlihat guna mengevakuasi sipil.