Fimela.com, Jakarta Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 15 Semarang mengajak kalangan orang tua siswanya untuk mengajar murid sebagai bentuk partisipasi peran sesuai dengan Kurikulum 2013.
Seperti yang dikutip dari Antaranews, dalam program yang dikemas dengan "Orang Tua Mengajar" di Aula SMA Negeri 15 Semarang, Rabu, tampil sebagai pengajar, yakni Hadi Ibrahim Soleh, orang tua Nabila, salah satu siswa kelas XII.
Di hadapan puluhan siswa kelas XII IPA, Ibrahim yang berprofesi sebagai pengusaha ekspor-impor pada kesempatan itu menceritakan pengalamannya menekuni usaha yang dimulainya dari nol.
Advertisement
"Saya ingin memotivasi anak-anak untuk berwirausaha setelah lulus sekolah. Kalau mereka tidak punya biaya untuk kuliah, jangan putus asa," kata pria yang pernah menjadi OB (office boy) itu.
BACA JUGA
Berita hari ini selanjutnya datang dari Snapchat yang menambah fitur baru, pengguna dapat membuat group chat yang berisi hingga 16 orang. Chat kelompok itu dibuat seperti memulai obrolan baru atau ketika memulai mengambil gambar atau video, demikian dilansir dari Phone Arena.
Selain itu, mengetuk nama pengguna yang ada di dalam grup akan memulai percakapan pribadi. Bila ingin kembali masuk ke percakapan grup, cukup dengan menekan tombol.
Seperti yang dikutip dari Antaranews, grup chat bukan sesuatu yang baru di media sosial, Instagram dan Facebook juga memilikinya. Snapchat berubah drastis sejak muncul pertama kali di AppStore lima tahun yang lalu.
Snapchat muncul sebagai aplikasi berkirim gambar. Aplikasi tersebut menjadi populer karena anak muda menyukai berkirim gambar temporer yang akan hilang sendiri dalam 24 jam.
Lalu dilanjut dengan berita dari para pendaki gunung. Sedikitnya 1.500 pendaki dari berbagai daerah salah seorang di antaranya Yushe (19) yang berasal dari Finlandia mengikuti kegiatan pendakian dan bersih Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Saat ditemui wartawan di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Selasa sore, Yushe mengaku bergabung dengan rombongan pendaki dari Jakarta yang berjumlah 12 orang.
Seperti yang dikutip dari Antaranews, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Purbalingga Sridadi mengatakan sedikitnya 1.500 pendaki dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti gerakan bersih gunung dan penanaman pohon di Gunung Slamet.
Selain bersih gunung, kata dia, para pendaki dan warga juga melakukan aksi penanaman pohon mulai dari jalur Bambangan hingga jalur pendakian di batas vegetasi milik Perhutani.