Fimela.com, Jakarta Sebuah indekos, kamar nomor 104, milik Sumangunsong di Bintara Jaya, Bekasi tiba-tiba digerebek pada Sabtu (10/12). Densus 88 Antiteror Mabes Polri lanstas menemukan sebuah bom panci berbobot 3 kg di dalam sebuah tas ransel hitam. Nama seorang 'pengantin' bom, Dian Yulia Novi pun lantas disebut-sebut, bersamaan dengan dua pria yang membantu Dia, Nur Solihin dan Agus Supriyadi. Di balik kisah ini, ternyata muncul nama yang tak lagi asing, Bahrun Naim.
BACA JUGA
Advertisement
Liputan6 mewartakan, hasil pemeriksaan menunjukkan, Dian memang dipersiapkan untuk menjadi 'pengantin' dalam aksi peledakan bom panci, yang rencananya akan diledakkan di pos penjagaan Istana Kepresidenan, sehari usai penggerebekkan.
Sebelum menjadi 'pengantin' bom, ternyata Dian sudah menuliskan surat wasiat yang ia tuliskan sendiri untuk ayahnya. "Adapun isi surat wasiat tersebut menyatakan kesiapan Dian Yuli Novi untuk melakukan amaliyah," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul.
Perempuan kelahiran 4 Juli 1989 di Cirebon itu berasal dari Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini sebenarnya pamit dengan keedua orangtua ingin bekerja sebagai TKW di Taiwan pada 2012. Dian kemudian diketahui juga pernah menjadi TKW di Singapura pada 2014, dan kembali ke Tanah Air pada 2016.
Tak disangka, Dian kemudian malah tergabung dalam sel-sel kelompok teroris. Densus lantas merunutkan kejadian dan koneksi untuk menembukan sang dalang. Nama Bahrun Naim, yang dulu sempat heboh dan disebut-sebut sebagai dalang Bom Sarinah, kini kembali mencuat.
Dilansir dari media yang sama, Bahrun ternyata yang memerintahkan Dian dan pelaku lain yang terlibat dalam kasus bom panci ini. "Atas perintah dari BN (Bahrun Naim), menyuruh membuat sel-sel kecil, dan di antaranya keterlibatan mereka berempat itu," ucap Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri Kombes Awi Setiyono di Jakarta, Minggu (11/12).
Bukan hanya memerintahkan, Bahrun Naim pula yang menanamkan paham jihad pada Dian Yulia Novi dan tersangka lainnya, untuk meledakkan bom panci di pos jaga Istana kepresidenan. Bahrun bahkan juga diketahui sebagai orang yang mendanai upaya peledakan ini. Hingga kini, Bahrun belum bisa diringkus. Namun Kapolri Tito Karnavian berjanji untuk memburu dalang kasus bom panci ini.