Fimela.com, Jakarta Hidup tanpa orangtua, mungkin adalah mimpi buruk bagi anak-anak yang ditinggalkan. Apalagi jika usia mereka masih sangat muda. Mental dan finansial yang masih jauh dari kata mapan mungkin akan menjadikan hidup mereka sangat sulit.
Di provinsi Hubei, China, ada anak-anak yang terpaksa hidup, hanya dengan mengandalkan satu sama lain setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Kisah hidup mereka yang nelangsa kemudian viral di media sosial.
Advertisement
BACA JUGA
Anak tertua keluarga tersebut adalah laki-laki yang kini baru berusia 16 tahun, namanya Zhang Ronghai. Sementara anak keduanya berusia 9 tahun, Guangxin, juga laki-laki.
Ketika Ronghai berusia 3 tahun, mereka sekeluarga pindah ke Lingbao. Ayahnya bekerja sebagai penambang, sementara ibunya memasak untuk para pekerja di sana. Mereka bertiga, tinggal di sebuah gudang sementara. Guangxin pun lahir di gudang tersebut ketika Ronghai duduk di kelas 1 SD.
"Aku ingat bagaimana wajah ayahku selalu penuh dengan lumpur ketika dia kembali ke rumah." kisah Ronghai dikutip dari shanghaiist.com. Bekerja lebih dari sepuluh tahun di pertambangan, ayah Ronghai menderita penyakit paru-paru. Uang tabungan keluarga mulai habis, bahkan membuat mereka terpaksa berhutang. Hingga akhirnya sang ayah meninggal pada tahun 2011.
Enam bulan setelah kematian ayahnya, sang ibu menikah lagi dan memiliki satu orang anak perempuan. Sayangnya, saat Ronghai duduk di kelas 6, keluarga mereka terpuruk lagi setelah sang ibu didiagnosa menderita kanker. Ronghai terpaksa putus sekolah, dan ibunya pun meninggal. Karena ayahnya menolak mengasuh Ronghai dan Guangxin, kakak beradik ini terpaksa kembali ke rumah lama mereka.
Diberitakan oleh shanghaiist, kakak beradik tersebut saat ini sedang berusaha bertahan hidup hanya dengan modal 15 buah kentang, sisa-sisa garam yang ada di dapurnya, juga minyak goreng.
Keduanya tak memiliki apa-apa, Ronghai lah yang berperan banyak untuk menghidupi keluarga yang hanya tersisa mereka berdua. Ronghai berencana mencari pekerjaan agar bisa memiliki uang untuk hidupnya dan adiknya, sementara adiknya berharap dia bisa tumbuh dengan cepat agar dia bisa meninggalkan desanya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.