Fimela.com, Jakarta Tak hanya mengakibatkan sejumlah bangunan, gempa Aceh yang terjadi Rabu (9/12) pagi pun memupuskan harapan Yusra Fitriani. Sebagaimana diwartakan Antara, persiapan acara preh linto, yakni budaya Aceh menunggu calon mempelai laki-laki, sudah dipersiapkan di salah satu rumah Gampong Dayan Timu, Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.
Namun nasib berkata lain, angan itu harus dikubur dalam-dalam, lantaran mempelai lelaki, Suharnas (31), jadi korban ambruknya rumah toko (ruko) di Jalan Iskandar Muda pasca gempa bumi 6,5 skala richter (SR). Seharusnya Suharnas mengucapkan akad nikah di hadapan petugas kantor urusan agama, Kamis (8/12).
Advertisement
BACA JUGA
"Sepupu saya masuk ke rumah sakit karena tensinya meninggi," kata sepupu Yusra Fitriani, Ayub, kepada Antara di Meureudu, Kamis (8/12) malam. Meski demikian, kedua orang tua Yusra Fitriani, M Yunus dan Rajati mengaku menerima kenyataan pahit tersebut. "Tapi ini musibah yang harus diterima oleh keluarga," sambung Ayub.
Berdasarkan laporan Antara, aparat TNI dan Polri bersama masyarakat sampai Kamis (8/12) malam masih terus menggali sisa-sisa reruntuhan untuk mencari korban. "Informasinya dari 28 korban yang ditemukan di areal kompleks ruko itu pada Rabu (7/12) kemarin, merupakan keluarga dari mempelai pria yang berasal dari Padang," kata Jamil, pegawai warung kopi yang bersebelahan dengan ruko yang ambruk itu.
Seperti diketahui, gempa Aceh kekuatan 6,5 SR terjadi Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB. Gempa tersebut berada pada titik 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT, di mana pusat gempa terjadi di darat pada jarak 106 kilometer arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 kilometer. Akibatnya, puluhan orang meregang nyawa dan ratusan lainnya menderita luka.