Fimela.com, Jakarta Berkekuatan 6,4 skala richter (SR), gempa yang menghantam Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12) pagi, dikatakan mirip dengan musibah serupa di Yogyakarta 10 tahun silam. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
"Magnitudo dan kedalaman hiposenter mirip gempa Yogyakarta tahun 2006," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Rabu (7/12), seperti diwartakan salah satu media online. Sempat membuat warga panik, BMKG memastikan gempa dengan pusat 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, Aceh tersebut tak berpotensi tsunami.
Advertisement
BACA JUGA
Seperti diketahui, gempa bumi tektonik berkekuatan 6,4 SR mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12), dengan kedalaman 10 kilometer. Sedangkan gempa di selatan Yogyakarta yang berdampak paling buruk di kawasan Bantul, 26 Mei 2006, ada di kedalaman 17,1 kilometer. Keduanya sama-sama tak berpotensi tsunami.
Pada 2006, gempa Yogyakarta terjadi karena aktivitas sesar atau patahan aktif, di mana itu pula yang menyebabkan gempa mengguncang Aceh hari ini, Rabu (7/12). Hingga kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya mengatakan empat warga dilaporkan meninggal dunia setelah gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang.
Akibat gempa Aceh pula, sejumlah bangunan di lokasi kejadian roboh dan menimpa sejumlah warga. "Masjid, fasilitas umum dan rumah warga juga banyak yang roboh akibat gempa itu, namun saya belum bisa melaporkan jumlah bagunan yang rusak akibat gempa," kata Kepala BPBD Pidie Jaya Puteh A Manaf, Rabu (7/12), seperti diwartakan Antara.