Fimela.com, Jakarta Ribuan orang sesak memenuhi Havana's Revolution Square guna mengenang Fidel Castro. Mantan diktaktor yang memimpin Kuba selama 49 tahun itu meninggal pada Jumat (25/11). Duka melanda negeri, bendera setengah tiang telah berkibar dan pemerintah negara berpaham komunis itu telah menetapkan masa berkabung selama sembilan hari terhitung Sabtu (26/11).
Seperti diketahui, Fidel berkuasa di tahun 1959 dan langsung saja mengisolasi Kuba dari banyak 'lalu lalang' masyarakat dunia. Kini ia telah tutup usia, akankah Kuba yang setidaknya, seperti dimuat CBS News, berpenduduk 11 juta jiwa mencoba datang ke penetapan-penetapan baru?
Advertisement
BACA JUGA
Kepada salah seorang penduduk Kuba, CBS News bertanya apa hal terbaik yang Fidel lakukan selama memerintah. "Untukku, pendidikan, kesehatan yang gratis untuk semua orang," jawabnya. Dengan berakhirnya era Fidel Castro, sebagian besar penduduk Kuba mengaku tak khawatir kebijakan akan berubah.
"Kami akan melanjutkan bersama sang diktaktor, Raul Castro, yang hendak melakukan hal sama dengan Fidel," ucap salah seorang penduduk Kuba, kepada CBS News. Namun, seperti diwartakan Time, sisanya sempat berpikir kalau suksesor Fidel, Raul Castro, akan memodifikasi kebijakan untuk lebih ke arah kapitalisme dan demokratis.
"Mungkin saja ada perubahan atau berbagai hal tetap sama," ujar salah seorang lelaki warga Kuba, seperti dimuat Time. Sementara itu, pihak pemerintah tak banyak merilis detail meninggalnya Fidel Castro, penyebab misalnya. Terkait pembahasan tersebut, Raul Castro berjanji akan menjawab berbagai detail tahun depan.