Fimela.com, Jakarta Nadine Chandrawinata tak bisa menyembunyikan harunya ketika berhasil menginjakkan kaki di puncak Gunung Carstensz, Papua. Ia berhasil menaklukkan gunung yang memiliki tinggi 4.884 Mdpl tersebut.
"Aku tidak menaklukkan gunung apapun, aku menaklukan diri sendiri. Dari SD aku bilang, aku ingin naik ke situ karena yang aku tahu di situ ada salju abadi," kata Nadine Chandrawinata di Galeri Lafayette, Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (25/11).
"Saat menuju ke atas, semua nangis. Jam 12 di atas dan harus turun jam 1 karena ada badai es. Di saat di puncak nggak berhenti nangis, karena aku nggak berpikir bisa sampai di puncak. Saat di Carstensz, aku banyak introspeksi diri," lanjut wanita 32 tahun itu.
Advertisement
BACA JUGA
Menjadi perhatian Nadine adalah kawasan es abadi dalam gunung tersebut yang kini sudah banyak mencair. Menurutnya, jika manusia tidak mengubah gaya hidup yang tidak peduli tentang global warming, beberapa tahun ke depan es abadi di Indonesia takkan ada lagi.
"Adanya di bawahnya, yang pegunungan Jaya Wijaya itu juga sudah tidak putih. Sudah jadi es, sudah mencair. Aku ingin orang tahu, kalau kira-kira 2020, mungkin itu udah nggak punya lagi. Ini nggak main-main loh. Seluruh dunia ini, merasakan global warming," ucapnya.
Sangat menyedihkan, menurut Nadine, ketika gunung es yang menjadi kebanggaan Indonesia yang beriklim tropis tersebut ternyata sudah tak ada lagi karena efek global warming.
"Di Carstensz, itu bertepatan dengan ultahku yang ke 32. Aku ingin membuktikan apakah ada salju abadi itu di Indonesia yang kita bangga-banggakan. Saat ke sana, gunung abadi itu sudah tidak ada lagi," imbuhnya.
Satu pesan yang dilontarkan oleh Nadine adalah ketika menjadi pendaki harus mempersiapkan diri dengan baik. "Latian fisik dan mental, latihannya pas ujan, rapling. Di saat dingin banget atau hujan, jadi semua diujinya benar-benar. Semua dilatih selama sebulan," tukas Nadine Chandrawinata.