Fimela.com, Jakarta Banyak pihak mempertanyakan tujuan sebenarnya aksi demonstrasi 2 Desember mendatang. Bukan sekedar mengungkapkan keheranan, beberapa pihak bahkan menyatakan alasan aksi tersebut tak perlu dilakukan lagi, salah satunya Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq.
Sebagaimana dimuat Antara, Fajar menilai tak perlu ada demo lanjutan lantaran tuntutan menjadikan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai tersangka sudah terpenuhi. "Kalau ada demonstrasi lagi, maka perlu dipertanyakan lagi apa motivasi dan aspirasinya," ucap Fajar kepada Antara di Jakarta, Kamis (24/11).
Advertisement
BACA JUGA
Selaras dengan fajar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mempertanyakan tujuan aksi tersebut. "Mau demonya apa sih? Mau demo apa lagi? Sebenarnya simple saja, kalau sudah di tangan polisi sudah tersangka sudah disidik, kenapa kita tidak menghormati polisi?" kata Ganjar di Kemendagri, Jakarta, Kamis (24/11), seperti diwartakan Liputan6.com.
Komentar serupa juga datang dari Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid yang menilai tak perlu lagi ada aksi massa 2 Desember. Sebab menurutnya, penegakan hukum terhadap Ahok telah berjalan di kepolisian. "Kalau hukum sudah ditegakkan sebelum 2 Desember, menurut saya demo tidak diperlukan. Permasalahan bisa dibuat sederhana, 'apinya' padamkan, selesai," tuturnya di Masjid Panglima Sudirman Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (23/11), kepada Liputan6.com.
Di samping itu, aksi demo 2 Desember pun secara tegas dilarang Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Rencana pelaksanaan Salat Jumat dengan cara menutup jalan sangat merugikan masyarakat dan hal tersebut juga melanggar undang-undang. Saya dengan tegas melarang kegiatan tersebut digelar pada 2 Desember mendatang," tegas Jenderal Tito di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (19/11), seperti dimuat Liputan6.com.