Fimela.com, Jakarta Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto menyatakan pihaknya mulai menyelidiki dugaan makar berserta aktor yang berada di belakangnya. "Sudah itu jelas, nyata, semua bisa melihat, semua bisa mendengar, prosesnya sama, kita lakukan penyelidikan dulu," ucap Ari di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (23/11), seperti dimuat Liputan6.com.
Menurut keterangan Ari, sudah ada pihak yang melapor terkait rencana makar. Namun, ia masih enggan mengungkap siapa pelapor tersebut. "Ada pelapor, masyarakat," sambungnya. Ari menambahkan, proses penyidikan pun sudah mulai berjalan dengan penerapan Pasal 207 dan 204 KUHP sesuai laporan tersebut.
Advertisement
BACA JUGA
Sebagaimana diwartakan Liputan6.com, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan kepada Kepolisian dan TNI jika gerakan makar benar-benar terjadi dalam aksi demonstrasi 25 November. "Itu tugasnya Polri dan TNI untuk waspada. Yang membahayakan NKRI, yang membahayakan demokrasi kita, tugasnya Polri dan TNI," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11), seperti dimuat Liputan6.com.
Sementara itu, menurut Kapolri Tito Karnavian, ada usaha dari massa untuk menduduki Gedung DPR di aksi unjuk rasa 25 November. "Ada upaya-upaya, rapat-rapat yang sudah kita pelajari dengan agenda politik lain. Di antaranya upaya melakukan makar. Beberapa kelompok yang ingin masuk dalam DPR dan berusaha untuk dalam tanda petik menguasai DPR," ucap Tito.
Namun demikian, Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri hingga Kamis (24/11) sore belum menerima surat pemberitahuan terkait aksi demonstrasi 25 November. Dengan demikian, Polri memastikan demo 25 November yang isunya akan ada makar di dalamnya tak berlangsung.