Fimela.com, Jakarta Berita soal rencana diadakannya makar pada 24 November dan 2 Desember mendatang, membuat sebagian masyarakat menjadi cemas dan khawatir. Mulai dari Kapolri hingga politisi lantas angkat bicara soal isu ini. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua MUI, Ma'ruf Amin mengatakan MUI menentang dan menolak adanya pergantian kekuasaan yang tidak konstitusional.
BACA JUGA
Advertisement
"Kami akan menentang, menolak dan tidak menolerir pergantian kekuasaan yang tidak konstitusional," ucap Ma'ruf di Rakernas II MUI periode 2015-2020, Jakarta, Rabu (23/11) seperti dilansir Liputan6. Dia juga mengatakan, persoalan penolakan makar karena sudah ada aturan dan ketentuan jelas, sehingga pergantian kepemimpinan harus sesuai dengan aturan dan regulasi yang dibuat. Kalau tidak, hal ini akan memicu ketidakstabilan negara.
Karena sikapnya terhadap ini, MUI dianggap sebagian orang kurang nasionalis. Namun Ma'ruf mengatakan MUI hadir untuk melayani dan melindungi umat sebagai tanggung jawab MUI sebagai lembaga keumatan. "MUI hadir untuk melayani dan melindungi umat sebagai tanggung jawab MUI sebagai lembaga keumatan," Ketua Umum MUI tersebut memungkasi.