Fimela.com, Jakarta Perihal rencana demonstrasi Bela Islam III pada 2 Desember 2016, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya melarang aksi yang diinisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tersebut.
Berdasarkan laporan Liputan6.com, aksi lanjutan demonstrasi 4 November itu akan diikuti berbagai elemen organisasi Islam yang akan diawali dengan ibadah salat Jumat berjamaah sepanjang Sudirman-Thamrin, dari Semanggi hingga Istana dengan khotib di (bundaran) Hotel Indonesia.
Advertisement
BACA JUGA
"Rencana pelaksanaan Salat Jumat dengan cara menutup jalan sangat merugikan masyarakat dan hal tersebut juga melanggar undang-undang. Saya dengan tegas melarang kegiatan tersebut digelar pada 2 Desember mendatang," tegas Jenderal Tito usai menghadiri acara bakti sosial kesehatan Polri di Lapangan Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (19/11), seperti dimuat Liputan6.com.
Karenanya, Tito akan berbicara dan berkoordinasi dengan sejumlah tokoh agama di Jakarta. Muara pembicaraan itu diharapkan pada larangan para tokoh agar umatnya tak ikut aksi turun ke jalan 2 Desember nanti. "Saya berharap kepada para tokoh agama supaya melarang umatnya untuk tidak ikut aksi Salat Jumat di jalanan," tuturnya.
Kemudian soal kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Tito menjamin perkara itu tetap berjalan. "Jadi tidak ada alasan lagi bagi warga untuk melakukan aksi terkait kasus Ahok yang bisa merugikan kepentingan umum," ucap Tito. Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan, pihaknya akan menindak tegas pengunjuk rasa yang tetap menggelar aksi demo 2 Desember mendatang.