Fimela.com, Jakarta Prosesi pemakaman bocah korban bom di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Intan Olivia Marbun, dihiasi hujan deras. Sebagaimana diwartakan Antara, sebelum diberangkatkan menuju pemakaman Kristen Putaq, Desa Lua Duri Ilir, Kecamatan Loa Duri, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Selasa (15/11) siang, jenazah bocah berusia 2,5 tahun itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Jati 3, RT 27, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Samarinda Seberang.
Diiringi puluhan kendaraan, baik roda dua maupun empat, jenazah Intan Olivia diberangkatkan menuju peristirahatan terakhir. Dengan pengawalan ketat personel Polri dan TNI, iring-iringan jenazah, seperti dimuat Antara, memperlihatkan duka mendalam di sepanjang jalan yang dilalui.
Advertisement
BACA JUGA
Niat ratusan pelayat mengantar Intan Olivia menuju peristirahatan terakhir tak surut meski hujan deras disertai petir mengguyur wilayah sekitar. Bahkan di tengah derasnya guyuran hujan, seperti dimuat Antara, Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Johny L Tobing terlihat langsung memimpin prosesi pemakaman bocah yang meninggal akibat luka bakar tersebut.
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu (13/11) sekitar pukul 10. 15 WITA. Akibat peristiwa tersebut lima orang terluka, empat diantaranya menderita luka bakar serius dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Berdasarkan laporan Antara, empat balita korban terluka yang dirawat yakni, Intan Olivia (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) dan Anita Kristabel Sihotang (2). Namun malang tak dapat dihindari, pada Senin (14/11) pagi, Intan Olivia Marbun meninggal dunia akibat luka bakar hingga 78 persen.