Fimela.com, Jakarta Gempa berkekuatan 6,2 skala richter yang berpusat di 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang, Jawa Timur, dipastikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tak berpotensi tsunami. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami," jelas Kepala Stasiun BMKG Stasiun Karangkates Musripan, dalam keterangan resminya, Rabu (16/11), seperti dimuat Antara.
Karenanya, Musripan mengimbau masyarakat untuk tak panik, tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD, juga BMKG. Soal bencana yang guncangannya terasa hingga Bali tersebut, hasil analisis BMKG memperkirakan gempa kali ini adalah aktivitas subduksi antara lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia.
Advertisement
BACA JUGA
"Terkait dengan peristiwa gempa bumi Malang yang baru saja terjadi, hingga laporan disusun pada pukul 22.30 WIB belum ada aktivitas gempa susulan," katanya. Musripan menjelaskan, gempa bumi terjadi pukul 22.10:11 WIB dengan kekuatan magnitude mencapai 6,2 skala richter.
Berdasarkan Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, dampak gempa bumi/guncangan dirasakan cukup kuat di daerah Malang, Yogyakarta, Lumajang dan Jember. "Di daerah ini guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh beberapa orang," ucapnya.
Hingga kini, sebagaimana diwartakan Liputan6.com, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat gempa tersebut. Sejumlah lembaga BMKG di masing-masing daerah terdampak seperti Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Kediri hingga Surabaya dan Jember-Lumajang dilaporkan masih terus melakukan pemantauan.