Ini Penyebab Meninggalnya Intan, Bocah Korban Bom Samarinda

Fimela.com, Jakarta Intan Olivia Marbun (2,5 tahun), salah satu bocah korban ledakan bom Samarinda di Gereja Oikumene, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur menghembuskan napas terakhirnya. Dilansir dari Antara, Intan meninggal dunia pada Senin subuh sekitar pukul 04.00 WITA.

Direktur RSUD AW Sjahranie Samarinda Rahim Dinata Majidi menjelaskan bila Intan meninggal lantaran menderita luka bakar yang cukup parah. "Korban meninggal dunia akibat menderita luka bakar cukup parah yakni mencapai 78 persen," ujar Rahim Dinata seperti dikutip dari Antara, Senin (14/11/2016).

Tak hanya luka bakar yang cukup parah, Intan juga mengalami pembengkakak paru-paru lantaran menghirup asap saat terjadi ledakan. “Luka bakar di atas 45 persen bagi orang dewasa saja sudah tergolong parah, apalagi sampai 78 persen dan ini dialami oleh balita. Korban juga mengalami pembengkakan paru-paru akibat menghirup asap saat terjadi ledakan," ucap Rahim Dinata.

Tim dokter, lanjut Rahim Dinata, telah berupaya memberi pertolongan kepada dua korban ledakan yang dirujuk ke RSUD AW Sjahranie pada Minggu sore (13/11) itu, namun akibat luka bakar yang diderita cukup parah sehingga jiwa Intan Olivia Marbun tidak dapat tertolong.

"Kami sudah berupaya keras dengan melibatkan tim bedah plastik, bedah umum, anastesi, ahli anak dan juga dari keperawatan intensif untuk menolong anak itu, tetapi karena akibat luka bakar yang cukup parah, sehingga jiwanya tidak bisa tertolong," jelas Rahim Dinata.

Sementara itu korban bom Samarinda lainnya, yakni Triniti Hutahaya (3 tahun) yang mengalami luka bakar 50 persen saat ini masih sedang dalam perawatan intensif tim dokter. "Dua korban lainnya yang saat ini masih dirawat di RSUD IA Moes, luka bakarnya sekitar 16 persen juga akan bawa ke sini (RSUD AW Sjahranie) untuk memberikan penanganan maksimal," pungkas Rahim Dinata.