Fimela.com, Jakarta Di Indonesia, acara pernikahan menjadi satu keunikan tersendiri. Dengan budaya yang berbeda hampir di setiap daerah, maka berbeda pula adat istiadat yang diusung dalam acara pernikahan di masing-masing wilayah tersebut, mulai dari prosesi sampai riasan yang dikenakan. Meski begitu, tak jarang pernikahan dari dua suku yang berbeda memadukan budaya dari keduanya, atau malah memilih mengadaptasi budaya luar.
BACA JUGA
Advertisement
Kamu mungkin pernah bertanya-tanya, kalau di luar negeri, ada calon pengantin yang mengadaptasi budaya salah satu daerah di Indonesia ke dalam pesta pernikahannya nggak, ya? Kisah yang satu ini akan menjawabnya.
Di Nairobi, Kenya, ada pasangan pengantin yang menikah dengan busana pengantin khas Jawa Tengah. Ya, meski sang pengantin wanita tak mengenakan paes ageng dalam riasannya.
"Kami sangat bangga dapat mengenakan pakaian pernikahan asal Indonesia pada pesta pernikahan kami", kata sang pengantin pria, Joshua Mugo usai acara resepsi yang diliput media Nairobi.
Saat pengantin memasuki gedung resepsi, terdengar alunan Gending Lancaran Kebo Giro yang lumrah terdengar pada acara pernikahan dengan adat Jawa di Indonesia. Tak sampai di situ, di tengah acara pun ternyata ada alunan musik angklung membawakan dua lagu Kenya. Iya, angklung, alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu itu. Rupanya, alunan musik angklung ini dimainkan oleh Dharma Wanita KBRI Nairobi. Sebanyak 150 angklung lain juga didatangkan dari Bandung sebagai souvenir pernikahan untuk para undangan. Mereka tampak senang dan terkagum dengan perpaduan budaya Indonesia dengan Kenya di acara pernikahan ini.