Fimela.com, Jakarta Buni Yani, dosen di London School ini namanya masih juga menjadi perbincangan masyarakat, terkait demo 4 November, dan juga kasus Ahok yang dituduh menistakan ayat suci Alquran. Dalam jumpa pers yang dia gelar di Gedung Wisma Kodel, Jakarta Selatan, pada Senin (7/11), dia mengaku kini berstatus nonaktif dari kampus lantaran kasus ini.
BACA JUGA
Advertisement
Dalam jumpa pers tersebut, dia juga mengatakan perlu melakukan klarifikasi. Dia mengaku, bukan dia yang pertama kali menyebarkan video pidato Ahok. "Saya dapatkan dari NKRI. Sedangkan yang pertama kali adalah website Pemda edisi panjangnya. Saya dituduh memotong. Saya tidak punya kemampuan editing, saya tidak punya alat, saya juga tidak ada waktu karena harus mengajar dan keempat saya tidak punya kepentingan," akunya pada konferensi pers tersebut.
Bahkan, dia juga bersumpah, tidak pernah mengubah apa pun pada video tersebut. Dia menyebut, tuduhan banyak orang yang menyangkanya sebagai tersangka merupakan sebuah fitnah. "Saya bersumpah demi Allah, tidak mengubah apa-apa di dalam video tersebut karena itu fitnah."
Buni Yani juga mengaku, takbernah bergerak di bidang politik, namun hanya bidang pendidikan dan kebudayaan. Namun dia heran, mengapa dirinya diseret-seret ke dunia politik yang tidak dia pahami. "Saya yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan kok diseret ke agenda politik, saya jadi nggak paham," katanya.