Fimela.com, Jakarta Tujuh orang yang disebut-sebut bekerja sebagai mahaguru dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi akhirnya ditangkap Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Sabtu (5/11/2016) malam. Ketujuh orang tersebut ditangkap di rumah masing-masing di kawasan Tomang Jakarta.
BACA JUGA
Advertisement
Dari hasil temuan dilapangan diketahu bahwa ketujuh mahaguru yang diagung-agungkan oleh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi tersebut bukanlah seorang kiai asli. Dilansir dari Liputan6.com, Senin (7/11/2016), Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Argo Yuwono menuturkan, beberapa mahaguru Taat Pribadi itu mempunyai profesi sebagai pengemis, gelandangan, pemulung dan penjual kopi di daerah Jakarta.
Mereka tiba di Surabaya untuk menjalani pemeriksaan pada sore harinya. "Tujuh mahaguru itu direkrut Vijay atas perintah Taat Pribdi. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap, ada yang jadi gelandangan dan penjual kopi," tutur Argo kepada Liputan6.com, Senin (7/11/2016).
Untuk meyakinkan para pengikut Taat Pribadi para kiai palsu yang berjenggot tersebut diberi jubah dan sorban layaknya seorang kyai atau ulama. Ketujuh mahaguru Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang ditugaskan sebagai tokoh spiritual dalam acara seminar yang digelar di Jakarta tersebut, yakni Ratim alias Abah Abdurrohman, Abdul Karim alias Abah Sulaiman Agung, Murjang alias Abah Naga Sosro, Marno alias Abah Kholil, Acep alias Abah Kalijogo, Sadeli Alias Entong dan Sutarno alias Abah Sutarto.