Fimela.com, Jakarta Dua kendaraan milik kepolisian yang merupakan korban kerusuhan demo 4 November jadi objek foto bagi warga. Berdasarkan laporan Liputan6.com, posisi keduanya, yakni di depan Taman Pandang, Monas, mencuri perhatian warga yang melintas. Bahkan, beberapa di antaranya berusaha mendekat ke arah kendaraan yang dibakar massa tersebut.
Sebagaimana dimuat Liputan6.com, salah satu warga yang tertarik adalah Gatot (50). Ia mengaku sengaja datang ke Monas di pagi hari untuk olahraga dan tertarik berfoto bersama mobil yang telah hangus tersebut. "Kantor saya di BI, Mas. Saya baru pulang semalam sekitar setengah delapan. Saya pantau itu lewat berita aksi demo sampai bakar-bakaran," ucap Gatot, Sabtu (5/11/2016).
Advertisement
BACA JUGA
Kerusuhan di aksi damai 4 November pecah pada Jumat (4/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Berupaya menghalangi massa beratribut HMI yang hendak menembus barikade, pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata. Kerusuhan kian parah ketika dua kendaraan milik polisi, yakni minibus pengangkut pagar berduri dan truk angkut pasukan, dibakar massa.
Berdasarkan laporan Liputan6.com, setidaknya ada tiga anggota polisi yang cedera akibat bentrok dengan demonstran di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jumat (4/11) malam. Dua di antaranya langsung dilarikan ke Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Mapolda Metro Jaya, sedangkan seorang lain dibawa ke posko pengamanan demo di depan Istana.
"Yang satu dirawat di posko kita, lalu yang dua karena kena mukanya, dirawat di Biddokkes," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (4/11). Namun demikian, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membantah tuduhan sebagai kelompok yang memulai kerusuhan.
Soal kerusuhan demo 4 November, organisasi kemahasiswaan ini mengatakan ada orang tak dikenal menyusup ke barisan aksi mereka. "Kericuhan terjadi bakda Isya yang dipicu oleh masa yang tak dikenal oleh kader HMI. Dari mana asalnya dan siapa pemimpinnya masuk di barisan depan masa HMI. Kemudian ribut sampai akhirnya aparat kepolisian menembakkan gas air mata," kata Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (5/11).