Fimela.com, Jakarta Demo yang berlangsung pada 4 November kemarin masih menyisakan banyak cerita. Ternyata massa yang berunjuk rasa tak hanya berada di Istana Negara, rumah Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Petahana DKI Jakarta pun didatangi oleh ratusan massa.
Namun mereka tak berhasil masuk ke dalam kediaman pribadi Ahok karena pengamanan ketat dari petugas keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI. Kabarnya saat unjuk rasa terjadi Ahok beserta keluarga masih berada di kediamannya. Meski pemerintah melalui Wapres Jusuf Kalla sudah menjamin proses penyelidikan terhadap kasus Ahok akan dituntaskan dalam waktu dua minggu ke depan, namun masih banyak pihak yang merasa belum puas.
Advertisement
BACA JUGA
Benarkah Ahok memang benar melakukan penistaan agama? Kita masih menunggu jawabannya. Namun seseorang yang mengaku sebagai staf Ahok punya pendapat tersendiri mengenai atasannya tersebut. Ia pun memposting curhatannya tentang Ahok di akun Path. Belum diketahui siapa nama orang tersebut. Yang jelas, curhatan orang yang mengaku sebagai staf Ahok disebar di twitter melalui akun Age of Consent (@alkupra) sehari setelah demo 4 November kemarin.
Cuhatan tersebut diantaranya berisi tentang dukungan terhadap Ahok yang kerap menjadi ‘sasaran tembak’ sejumlah orang maupun golongan di negeri ini. Meski sering dihujat dan didemo, Ahok tetap bekerja sepenuh hati dan transparan. Menurut orang yang sudah enam tahun mengikuti Ahok itu, langkah untuk membuat standar para pejabat seperti Jokowi-Ahok membuat sejumlah pejabat lama merasa ‘panas’.
Curhat path salah satu staff ahok 😢 pic.twitter.com/0ohcXD4ZZB
— Age of Consent (@Alkupra) November 5, 2016
Lalu muncullah soal surat Al Maidah yang seperti peluru yang pas bagi para lawan untuk menyerang Ahok. Terkait demo 4 November dan aksi sejumlah massa yang ingin menyerbu rumah Ahok, staf Ahok menuliskan kalau atasannya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur dan akan tetap bersaing di Pilkada 2017 mendatang.
Sang staf mengirim pesan WA kepada Ahok agar jangan mundur dan Ahok pun menjawab: “Jika negara ini jadi susah silahkan tangkap dan penjarakan saya. Tapi jangan paksa saya mundur”. Belum diketahui apakah curhatan ini memang benar adanya dan memang berasal dari staf Ahok. Kita tunggu saja.