Fimela.com, Jakarta Ribuan bahkan jutaan orang ramai-ramai menggugat Ahok pada demo atau aksi damai yang berlangsung pada 4 November kemarin. Aksi tersebut bertujuan dalam membela agama dari Ahok yang dianggap telah menistakan agama. Demo yang dimotori oleh Front Pembela Islam (FPI) ini awalnya berjalan dengan damai dan aman.
Para pendemo yang berbondong-bondong berjalan ke Istana Negara untuk menyampaikan aspirasi mereka bisa bersikap tertib dan simpatik. Selain itu, sejumlah tokoh agama pun ikut bergabung dalam demo. Kehadiran mereka tentunya diharapkan membuat suasana jadi lebih sejuk dan damai. Salah satu tokoh agama yang turun ke jalan adalah Ustaz Arifin Ilham. Ia terlihat berada di sekitar Balai Kota bersama iring-ringan pendemo lainnya untuk menuju Istana Merdeka.
Sebelum demo hari ini dimulai, ia sudah menyampaikan pesan agar semuanya berjalan damai. Arifin sempat menggelar demo bersama di Masjid Al Kautsar, Mapolda Metro Jaya. Doa dan zikir bersama ini bertujuan agar aksi demo oleh ribuan massa ini berlangsung aman dan damai. Selain itu, Arifin juga mendoakan agar polisi diberikan kekuatan untuk menegakkan hukum terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat masih menjadi Gubernur DKI.
Advertisement
BACA JUGA
Bukan itu saja, agar demo benar-benar berlangsung dengan damai ustaz Arifin Ilham memposting pesan damai di akun Facebook atau FB miliknya. Dalam postingan itu, ada 17 poin yang merupakan pesan Arifin llham untuk para pendemo. Poin-poin yang ditulis oleh Arifin Ilham diantaranya adalah, niat karena Allah, selalu berdzikir, berkata santun dan tidak menghina keyakinan umat lain, menegakkan sholat dan serahkan semuanya kepada Allah setelah ikhtiar maksimal.
Tentunya pesan damai dari ustaz Arifin Ilham diharapkan benar-benar terlaksana di demo hari ini, 4 November 2016. Pesan itu dipahami dan dijalankan dengan baik oleh para pendemo. Tuntutan mereka untuk bertemu dengan Presiden Jokowi memang tidak terlaksana. Mereka sempat menolak bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Wiranto.
Tapi akhinya wakil para pendemo bersedia bertemu dengan Wapres. Usai pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam, pihak pendemo dan Jusuf Kalla mengatakan sudah mencapai kata sepakat. Menurut Wapres, kasus Ahok akan segera diselesaikan setidaknya dalam waktu dua minggu ke depan. Ahok sendiri akan dipanggil sebagai saksi pada 7 November mendatang.
Bertepatan dengan berakhirnya izin demo yang berakhir pada pukul 18.00, massa pun siap membubarkan diri. Sebagian massa bahkan sudah mulai pulang dengan tertib. Sementara itu, ustaz Arifin Ilham masuk ke Istana Merdeka dan mengadakan pembicaraan dengan Wiranto dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Tapi setelah itu ternyata situasinya berubah 180 derajat.
Demo yang awalnya berjalan aman dan damai berubah menjadi demo ricuh. Massa beratribut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan perlawanan saat polisi berupaya membubarkan paksa dari sekitar area Istana di Jalan Medan Merdeka Utara.Sebagian massa masih bertahan di depan Istana Merdeka karena merasa kurang puas tidak ditemui Presiden Jokowi.
Kabarnya karena massa terus maju dan mendekati gerbang istana, polisi menembakan gas air mata untuk membubarkan masa yang berada di seberang Istana Merdeka. Massa yang dibubarkan berupaya melakukan perlawanan dengan melempari polisi dengan batu, bambu, dan botol air mineral. Saat aksi perlawanan itu terjadi, seorang anggota polisi terlihat jatuh tersungkur karena terkena lemparan batu dan pukulan dari massa.
Advertisement
1
Melihat rekannya tersungkur, polisi lain berusaha menolong dan membawa polisi yang terlihat tidak membawa senjata itu. Anggota polisi dari Brimob Polda Metro Jaya itu pun kemudian mendapatkan perawatan dari tim medis yang ada di sekitar lokasi. Wiranto yang sedang mengadakan pertemuan dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan ustaz Arifin Ilham keluar dari Istana Merdeka dan berusaha meredakan ketegangan demo ricuh tersebut.
Kejadian ini tentu sangat disayangkan karena demo sebenarnya sudah berlangsung dengan tertib dan damai. Padahal kalau berakhir dengan damai ini bisa menjadi contoh sukses sebuah demo di negeri ini. Tapi sayangnya karena oknum-oknum yang tak bertanggungjawab, aksi damai berubah jadi kericuhan.
Untungnya hal tersebut bisa segera diatasi oleh pihak berwajib yang mendapat dukungan dari sebagian besar pendemo yang memang sudah berniat melancarkan aksi damai, bukan provokasi maupun kekerasan. Pihak FPI pun dengan sigap ikut membantu kepolisian dalam menenangkan massa. Mereka kembali diingatkan tujuan demo sebenarnya dan tidak melebar ke permasalahan lain.
Para pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan damai. Sedangkan pihak kepolisian terus melakukan pengamanan serta penyelidikan mengenai siapa saja yang harus bertanggungjawab dalam kericuhan tersebut. Polisi mengamankan dan langsung memeriksa sejumlah orang yang diduga sebagai provokator dalam demo 4 November.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, ada 10 orang yang diduga sebagai provokator masih diperiksa. Niat mereka pastinya berbeda dengan sebagian besar pendemo yaitu melakukan aksi damai untuk menyalurkan aspirasi dan harapan mereka. Sepertinya para provokator punya agenda lain yang tentunya berbeda dengan agenda sebagia besar para pendemo.
Sementara itu, pihak HMI membantah tudingan sebagai kelompok yang memantik kerusuhan. Organisasi kemahasiswaan ini berdalih ada orang tidak dikenal yang menyusup ke barisan aksi mereka. Tentu kita masih harus menunggu penyelidikan polisi. Begitu juga dengan kasus Ahok yang menurut janji Kapolir akan diselesaikan dalam waktu dua minggu ke depan.
Kita tunggu saja siapakah yang bersalah dan siapa yang terbebas dari hukuman. Yang jelas, kita berharap semua pihak bisa menerima keputusan yang nanti akan ditetapkan oleh pihak berwajib. Kalau misalnya merasa belum puas bisa mengajukan banding atau keberatan, tentunya dengan cara-cara yang elegan, santun serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Apa yang terjadi pada 4 November mudah-mudahan bisa membuat bangsa kita maupun diri kita sendiri lebih dewasa.
Lebih memahami orang lain dan lebih bertenggang rasa. Kita bisa melihat ‘keindahan’ itu saat demo 4 November, setidaknya sebelum terjadi kericuhan yang dipicu oleh oknum tertentu. Sekarang kita tunggu saja bagaimana hasil penyeldikan polisi. Seperti ditulis ustaz Arifin Ilham di akun Facebook milknya, “...Semua harus sabar, dan sabar itu juga pintu kemenangan”.