Fimela.com, Jakarta Pasca ledakan di PHD Jalan Hankam RT04/05 Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, tim Puslabfor Mabes Polri mengevakuasi tabung gas yang diduga sebagai penyebab kejadian tersebut. Sebagaimana diwartakan Liputan6.com, proses evakuasi dilakukan dengan mengeluarkan isi gas dari tabung elpiji 50 kilogram.
Tindakan ini juga merupakan upaya pihak berwajib mencegah ledakan susulan karena bau gas masih menyengat beberapa saat setelah ledakan terjadi. Adapun tahapan pengosongan tabung gas, seperti diwartakan Liputan6.com, pertama polisi membuka satu persatu katup atau nozzle tabung gas. Lalu, katup itu dicelupkan ke dalam bak air hingga membeku. Sehingga, gas di tabung tak menguap atau menyebar.
Advertisement
BACA JUGA
"Gas yang keluar akan membeku begitu masuk air, meminimalisir risiko. Lokasi juga masih steril, tidak boleh ada yang dekat memakai ponsel, apalagi merokok," kata Koordinator Tim Forensik Bahan Peledak Puslabfor Mabes Polri Ajun Komisaris Heriyandi di lokasi ledakan, Senin (24/10), kepada Liputan6.com.
Pengosongan tabung gas, kata Heriyadi, berlangsung lama. Sebab, dua di antara empat tabung gas berukuran 50 kg itu masih terisi penuh. "Pengosongannya cukup lama. Belum dapat dipastikan. Kemungkinan paling lambat dapat terkuras 10 kg gas per jam," sambungnya.
Ledakan diduga karena tabung gas 50 kg terjadi di PHD Jalan Hankam, RT04/05, Jatimelati, Pondok Melati, Bekasi, Minggu (23/10) pagi. Akibat ledakan, bangunan restoran cepat saji itu dan beberapa rumah warga, serta minimarket, dilaporkan hancur.