Fimela.com, Jakarta Sebagai sang ayah, Edi Darmawan Salihin begitu terpukul dan tak terima anaknya, Wayan Mirna Salihin, meninggal secara tiba-tiba usai menenggak kopi bersama teman-temannya, pada 6 Januari 2016 lalu di Kafe Olivier. Dari fakta yang ada, Jessica Kumala Wongso, salah satu teman Mirna, dicurigai sebagai pelaku penyebab kematian anaknya karena membubuhkan racun sianida ke kopi Mirna.
BACA JUGA
Advertisement
10 bulan sudah, kasus kematian Wayan Mirna yang menyeret Jessica berjalan. Lusinan persidangan pun telah dilaksanakan dengan berbagai agenda. Mulai dari rekonstruksi, pembuktian fakta, penghadiran saksi, pembacaan pledoi, replik, duplik, hingga kini tinggal menunggu pembacaan vonis.
Dari berlangsungnya serangkaian persidangan, tim Jessica yang tadinya di-bully habis-habisan karena dituduh membunuh temannya, Mirna, kini perlahan ia dan timnya menghadirkan fakta-fakta baru yang membuktikan jika ia bukanlah pembunuh Mirna.
Namun, sekeras apapun Jessica membuktikan, Edi tak sepatah katapun mengamini pembuktian Jessica. Ia tetap yakin jika Jessica ialah yang menyebabkan anaknya meninggal dunia. Bahkan, amarah Edi semakin memuncak ketika Jessica mengatakan jika Arief, suami mirna yang tak lain menantunya, ikut terlibat dalam kematian anaknya bersama dengan Rangga, barista Kafe Olivier.
Sedikit flashback, pada awal kematian Mirna, Edi begitu bersikeras jika anaknya tewas diracun. Hal tersebut diungkapkan pada salah satu cara talkshow di televisi swasta. Berdasarkan temuan-temuan yang didapat oleh Edi, ia menaruh curiga pada Jessica yang kala itu berada di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Ia juga tak lantas menyerahkan kasus kematian anaknya pada kepolisian.
Menurutnya, ia juga bergerilya untuk mengumpulkan bukti-bukti dengan tangannya sendiri. Mulai dari menonton tayangan pemberitaan kasus anaknya hingga melakukan investigasi sendiri. "Ada beberapa kali gestur dia di TV, bagaimana dia membuat pencitraan. Kedua, saya juga mengikuti perkembangan polisi. Saya cocokkan, nyambung dia. Berarti memang seperti itu," kata Edi di acara talkshow, pada Sabtu (13/2).
Darmawan mengaku telah mendapatkan 'peluru' untuk 'membunuh' Jessica dari investigasi yang ia lakukan sendiri. Meminta bantuan para pegawai di perusahaannya dan teman-temannya, Edi melakukan investigasi swadaya. "Saya investigasi sendiri. Saya, kan punya banyak pegawai. Ada bagian risk management saya suruh jalan, sampai cari celana ke tempat sampah ke mana-mana. Kalau polisi kan dari segi pidana. Kalau saya dari kenyataan," jelas Edi.