Fimela.com, Jakarta Empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang melakukan penelitian terhadap remaja di Surabaya menemukan bahwa ternyata remaja sekarang ini sudah terbiasa berciuman saat masih pacaran. Setidaknya 19 persen dari 300 remaja Surabaya yang diteliti menganggap bahwa ciuman saat masih pacaran adalah hal yang wajar.
BACA JUGA
Advertisement
Tak hanya ciuman, 36 persen dari 300 remaja Surabaya yang diteliti tersebut juga menganggap bahwa berpelukan saat masih berpacaran adalah hal yang wajar alias biasa mereka lakukan. "Dari hasil kuesioner yang kami sebar itu terlihat jelas bahwa pergaulan remaja saat ini sudah sampai tingkat mengkhawatirkan dan cenderung mengarah pada penyimpangan normatif pergaulan budaya timur," kata Ketua Tim Mahasiswa ITS, Febriliani Masitoh, di Surabaya, seperti dilansir dari Antara, Minggu (23/10/2016).
Mahasiswa Jurusan Statistika angkatan 2012 itu mengatakan, 300 kuesioner disebar secara acak terhadap 61 siswa SMA, 140 siswa SMK, dan 99 siswa MA. Timnya melakukan random sampling alias acak dan tidak mengidentifikasi secara spesifik sekolahnya. “Namun kami menanyakan tingkat pendidikan orangtua dan unsur apa saja yang mendorong mereka berperilaku seperti itu,” jelas Febriliani.
"Masalahnya, remaja dengan perilaku menyimpang itu berasal dari keluarga dengan latar pendidikan mayoritas hanya SD," katanya saat melakukan presentasi di depan tim Monitoring Evaluasi (Monev) dari Kementerian untuk seleksi ke tingkat Nasional guna Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori penelitian pada akhir Juni 2016 lalu.
Selain pendidikan orangtua, ada hal lain yang juga mempengaruhi perilaku remaja Surabaya yang menganggap ciuman adalah hal yang wajar, yakni media pornografi. Untuk jenis kelamin, responden remaja laki-laki cenderung memiliki perilaku pacaran dengan tingkat risiko tinggi hingga 69,62 persen. "Artinya, remaja laki-laki cenderung lebih aktif secara seksual," katanya.