Sukses

Lifestyle

5 Alasan Kenapa Galau di Media Sosial Bakalan Bikin Kamu Malu

Fimela.com, Jakarta Setiap orang yang jatuh cinta memiliki hak untuk mengungkapkannya. Terlepas dari dibalas atau tidaknya cinta tersebut, tak ada aturan yang melarang cinta itu untuk diekspresikan. Begitu pula dengan patah hati.

Orang yang jatuh cinta, umumnya mengungkapkan perasaannya dengan mengutarakan langsung, atau sekadar mengirimkan pesan-pesan manis via chat, memberikan hadiah, menawarkan antar-jemput, dan masih banyak lagi. Kalau orang yang patah hati, biasanya mengekspresikannya dengan tangisan, plus yang nggak ketinggalan di masa kini; nge-share lagu-lagu mellow sebagai kode, juga menuliskan kalimat-kalimat-kalimat bernada putus asa di kolom status media sosial.

Nggak apa-apa kalau kamu patah hati dan ingin begitu, semuanya sah-sah saja dilakukan. Memang sama halnya seperti cinta, kesedihan akibat patah hati itu juga patut diekspresikan agar perasaanmu segera pulih. Tapi, ketahuilah beberapa risiko ini sebelum kamu terlanjur mengekspresikan segala kegalauan itu di media sosial, karena kamu mungkin akan mengalaminya di kemudian hari.

1. Sedihmu nggak akan selamanya. Kegalauan yang kamu tunjukkan dengan maksimal di media sosial, akan membuatmu malu sendiri kalau sudah move on nanti. Serius, deh. Kegalauanmu akan terekam secara digital. Nanti ketika kamu sudah move on, jangan kaget kalau kegalauan itu jadi bahan tertawaan.

Galau-galau dahulu, jadi bahan ketawaan teman-teman kemudian. (Foto: giphy.com)

2. Melihat kamu bersedih di media sosial media akan membuat mantanmu besar kepala. Walau sebenarnya dia tidak menutup kemungkinan untuk balikkan, tapi mungkin dia akan mengabaikanmu karena merasa kamu mengejar-ngejarnya.

Jangan sampai mantanmu kegeeran karena merasa kamu ngejar-ngejar dia. (Foto: giphy.com)

3. Karena kamu bisa mengekspresikan kegalauanmu dengan cara yang elegan. Misal: bikin pusi-puisi dalam 140 karakter di twitter. Lumayan, lho. Siapa tau jadi nambah follower!

Kadang saat patah hati, seseorang bisa jadi lebih produktif, lho. (Foto: giphy.com)

4. Karena akan selalu ada orang yang menyepelekan, mengejek, bahkan menertawai kesedihanmu. Misal, mantan terdahulunya si mantan pacarmu, atau justru (calon) pacar barunya. Ya, memang, kamu bisa memilih tutup telinga dan tak peduli, tapi kamu juga punya pilihan untuk menyelamatkan dirimu dari hal-hal itu. 

Kesedihanmu adalah sumber kebahagiaan bagi beberapa orang. (Foto: giphy.com)

5. Dengan menunjukkan kegalauan itu terus menerus, kamu akan terlihat masih sangat mencintai serta mengharapkannya. Hal itu bisa saja membuat orang baru yang akan menyelamatkanmu dari keterpurukan itu minder, merasa tidak punya kesempatan karena kamu masih menutup hatimu lalu akhirnya menjauh darimu. Nggak jadi, deh, dapat pengganti.

Jadi, ada baiknya kamu sedikit 'mengerem' ekspresi kesedihanmu setelah putus sama dia. Kalau nggak tahan memendamnya sendiri, carilah sahabatmu lalu tumpahkan kesedihanmu di hadapannya. Pegang prinsip nomor 1 ketika galau karena mantan: jauhi media sosial!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading