Fimela.com, Jakarta Malaysia menangguhkan program team-building anak di sekolah-sekolah setempat. Hal itu dilakukan setelah muncul video secara online yang menunjukkan sekelompok siswi sekolah ketakutan saat dipaksa masuk ke dalam lubang berlumpur berisi ular.
Program yang digelar di wilayah bagian barat Perak itu merupakan bagian dari kamp motivasi untuk anak-anak berusia 10-12 tahun. Program itu digelar oleh pihak sekolah setempat bekerja sama dengan Departemen Pertahanan Sipil Malaysia.
Advertisement
BACA JUGA
Dilansir Dailymail, Rabu, 19 Oktober 2016, video berdurasi 3 menit itu memancing kemarahan di media sosial, dari video itu terlihat beberapa murid perempuan berteriak dan menangis setelah diminta menyeberangi lubang berlumpur berisi dua piton di dalamnnya.
Tidak hanya itu saja, saat anak-anak itu masuk ke kolam untuk menyeberang, ular dilemparkan lebih banyak ke dalam kolam. Anak-anak itu juga disemprot dengan air dan diperintahkan untuk masuk dan menyelam oleh seorang instruktur pria yang tidak terlihat dalam video itu.
Kepala Departemen Pertahanan Sipil Wilayah Perak, Kolonel Mohd Noor Hassan Ashaari Sulaiman, menuturkan kepada kantor berita Bernama, koordinator kamp merancang model pelatihan itu dan menampilkannya dalam YouTube.
Namun imbuh Sulaiman, penggunaan ular tidak didukung oleh pihaknya. Sulaiman juga menyebut, penggunaan ular itu tidak ada dalam modul pengembangan diri yang ditawarkan koordinator kamp itu. Menurut Sulaiman, meskipun ular-ular yang digunakan tidak berbisa, tetap saja ini insiden serius. "Insiden ini tidak bisa dianggap remeh," ujarnya.
Departemen Pertahanan Sipil setempat telah menjatuhkan sanksi penonaktifan terhadap empat instruktur dan enam asistennya, sementara penyelidikan internal atas insiden ini terus dilakukan.