Fimela.com, Jakarta The Quen City of the South, kira-kira begitulah julukan yang disematkan pada Cebu. Satu dari sekian pulau cantik di Filipina ini memang jauh dari kategori populer. Namun, bukan berarti tak sepadan untuk disambangi. Tergoda melakukan perjalanan ke kota bernuansa Katolik ini? Maka kamu harus tahu sejumlah tips berikut.
Pilih musim panas. Dengan topografi yang sedemikian rupa, mengunjungi Cebu kala matahari gagah bersinar merupakan waktu terbaik. Mungkin akan sedikit berkeringat saat walking tour, namun keadaan malah bertambah buruk di musim hujan. Beberapa atraksi seperti Tops Lookout hanya akan memberi bentangan pemandangan kabut yang menggantung jika penghujan tiba.
Advertisement
BACA JUGA
Hindari museum untuk menghemat biaya traveling. Dengan segudang sejarah, wajar kalau terdapat banyak museum di Cebu. Namun untuk mengikuti tapak tilas kejayaan masa lalu, kamu ternyata tak perlu bertandang ke museum. Sebagai ganti, kamu bisa datang ke gereja dan benteng. Kalau masih bersikeras ingin tahu sejarah, cukup baca buku atau browsing saja.
Awas macet! Seperti Jakarta, Cebu juga punya antrean kendaraan yang lumayan panjang. Karena itu, kamu harus pintar mengatur waktu. Yang terpenting, tahu kapan rush hour dan tidak. Jangan sampai pulang atau datang terlambat.
Pacu adrenalin dengan naik transportasi lokal. Opsinya bisa jeepney (tarif minimum 7PHP) dan habal-habal (ojek konvensional tarif minimum 10PHP). Bagi yang tak biasa, perjalanannya mungkin akan mengerikan. Tapi transportasi lokal selalu layak untuk dijajal, bukan?
Perhatikan titik awal walking tour bermula. Kalau ingin ke gereja tua, museum dan benteng, lebih baik start di Colon Street. Usahakan pakai maps digital supaya tak hilang arah. Tapi kalau kamu memang bukan tipe pejalan kaki jauh, bisa memanfaatkan jasa transportasi tricycle (semacam becak).
Jangan cuma datang-lihat-pulang. Tips ini sepertinya berlaku di hampir semua destinasi. Misalnya kalau singgah di salah satu gereja di Cebu, kamu akan melihat tradisi berdoa dengan lilin berbeda. Jadi, doa apa yang dipanjatkan harus sesuai dengan warna lilin yang telah jadi aturan baku di sana.
Kapan harus menyewa kendaraan? Poin ini kadang harus jadi pertimbangan kalau kamu hendak pergi ke sejumlah wilayah yang memang sulit kendaraan. Misalnya kalau ke Tops Lookout. Memang bisa naik jeepney, tapi perjalanan akan sambung-menyambung kendaraan. Kalau memang ingin lebih nyaman dan cepat, putuskan untuk menyewa kendaraan. Jadi, kapan ke Cebu?