Fimela.com, Jakarta Di musim penghujan seperti sekarang ini, makanan berkuah seperti tongseng cocok buat menuntaskan rasa lapar kita. Potongan-potongan daging kambing yang tebal dan empuk dengan disiram kuah bersantan serta aroma bumbu rempah yang kuat menjadi ciri utama makanan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah ini.
Kalau kita melancong ke Boyolali, Jawa Tengah, kita akan menjumpai banyak warung tongseng di sepanjang jalan. Daerah yang dipercaya menjadi tempat muasal tongseng ini bahkan memiliki patung sate tongseng di Kecamatan Klego sebagai bentuk kebanggaan masyarakatnya terhadap kuliner sedap satu ini.
Foto kiriman Naasher Al Mahmoedy (@naasher_almahmoedy) pada
Advertisement
BACA JUGA
Kenikmatan tongseng ternyata memiliki cerita masa lalu yang menarik. Seperti dilansir dari Good News from Indonesia, awal mula masakan tongseng di Indonesia dimulai pada abad ke-18 sampai 19 Masehi saat bangsa Arab dan India berdatangan ke Indonesia untuk berdagang. Mereka ikut memperkenalkan ragam hidangan kambing dan domba yang memang menjadi makanan favorit mereka.
Pertama-tama, daging kambing dan domba diolah menjadi sate. Dari sini terdapat perbedaan ciri sate Indonedia dan negara Timur Tengah. Sate Indonesia seperti yang sekarang ini dikenal, memiliki tambahan bumbu. Sedangkan sate di Arab tergolong sate kering.
Hanya saja, dalam pembuatan sate membutuhkan beberapa bagian tertentu saja, seperti daging dan hati. Sedangkan bagian lainnya yang tidak disate seperti jeroan dan tulang diolah dengan tambahan bumbu rempah dan santan. Hidangan ini yang kemudian kita kenal dengan nama gulai.
Foto kiriman resep masak,kuliner indonesia (@resepindonesia) pada
Seiring dengan perkembangannya, masyarakat pun berinovasi membuat hidangan daging kambing yang lain. Mereka menumis aneka bumbu, daging kambing, dan kuah gule menjadi satu serta ditambah dengan kecap manis. Perpaduan sate dan gule ini kemudian disebut dengan tongseng karena caranya dimasak dengan dioseng.
Foto kiriman Henrico Chiesa Purba (@henricochiesa) pada
Masakan tongseng ini mulai populer sejak Mbah Jumiran yang merupakan warga asli Klego berjualan sate dan tongseng pada tahun 60-an. Ia pula yang menjadi perintis rumah makan tongseng di Jakarta. Seiring waktu, bukan hanya daging kambing atau domba saja yang dibuat tongseng, tapi juga daging ayam dan sapi.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.