Fimela.com, Jakarta Teman yang baik akan selalu ada ketika kamu butuh. Mereka mendukungmu, mereka ingin kamu mendapatkan segala yang terbaik dalam hidupmu. Ada juga segelintir orang yang bersembunyi di balik label "teman" tapi sikapnya padamu tak sebagaimana layaknya teman.
BACA JUGA
Advertisement
Kelompok "teman" yang seperti ini sering disebut sebagai toxic friend. Mereka berpura-pura menjadi teman hanya demi mendapatkan keuntungan pertemanan kalian. Mereka memanfaatkan kamu tapi tidak pernah ada ketika kamu butuh mereka. Mereka cemburu ketika kamu mencapai sebuah prestasi.
Dikutip dari Lifehack.com, berikut perbedaan antara "the real friend" dengan toxic friend dalam infografis sederhana.
Teman harusnya senang atas pencapaianmu, bukan malah iri.
Berteman sih, tapi kan perlu waktu untuk diri sendiri juga.
Menghubungi cuma kalau ada maunya? Teman macam apa?
Temanmu takkan masalah jika diajak bergabung dengan teman-teman yang lain, tak perlu menghindar apalagi membenci.
Yang kamu anggap teman itu, bisa menerima kamu apa adanya atau malah memintamu berubah sesuai keinginannya?
Karena teman sungguhan akan ikut merasakan apa yang kamu rasakan, dia tak akan tega menyakitimu.
Teman senang berdiskusi, bukan ingin menang sendiri.
Teman sejati itu bisa saling menghargai.
Diperlakukan seperti itu oleh orang yang kamu anggap teman pasti tidak enak, karena itu, kamu juga perlu sadar diri, sudahkah kamu menjadi teman yang baik untuk mereka yang sudah menganggapmu temannya?