Fimela.com, Jakarta Ketika dua orang memutuskan untuk bersama, perselisihan karena pendapat yang beda terkadang tak bisa dihindari. Wajar saja, setiap orang punya 'isi kepala' yang berbeda, merasa dengan cara yang berbeda, menerjemahkan kata dengan berbeda pula.
BACA JUGA
Advertisement
Kamu tak perlu mencari pasangan yang selalu sependapat denganmu, lagi pula, perbedaan pendapat bisa membuatmu berkembang secara individu. Selama kamu dan dia bisa menjaganya tetap 'dalam jalur', perbedaan pendapat itu menyehatkan hubungan kalian, kok. Dari sana, kamu dan dia akan belajar memahami sudut pandang satu sama lain.
Kalau kamu punya satu perbedaan pendapat yang dirasa benar-benar memicu pertengkaran, siapkan kepala dingin untuk menyampaikan opinimu tanpa merusak hubungan kalian!
Duduk di sofa yang empuk dan nyaman. Serius! Sebuah penelitian kecil yang di-publish pada tahun 2010 menunjukkan, saat duduk di sofa yang empuk, seseorang akan cenderung lebih bisa berkompromi.
Pegang tangannya sebelum membicarakan hal-hal yang krusial. Sentuhan fisik dapat mengirimkan hormon bahagia ke otak. Dengan begitu, emosimu akan tertekan dengan ketenangan.
Mulai pembicaraan dengan "aku" daripada "kamu" agar tidak terkesan defensif.
Sebut dia dengan panggilan sayang yang biasa kamu gunakan kepadanya. Tapi jika itu terjadi secara natural saja, kalau kamu merasa canggung, tak perlu.
Tentukan batas-batas tertentu agar perdebatan itu tidak merambat ke hal-hal yang tidak perlu.
Jika itu memang tentang hubungan kamu dan dia, gunakan kata "kita". Terlalu banyak menggunakan kata "aku" akan membuat pasanganmu merasa asing.
Dengarkan dia, berikan waktu padanya untuk menyelesaikan perkataannya, kemudian ambil waktu sejenak sebelum kamu meresponnya.
Konsultasikaan dengan psikolog bisa perlu.
Jika kamu menemukan ada isu yang kompleks dalam debat tersebut dan merasa butuh mediasi, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke psikolog berdua atau sendiri. Jangan biarkan emosi menguasai dirimu dengannya dan merusak hubungan kalian, ya!