Fimela.com, Jakarta Tak masuk dalam tim pemenangan pasangan petahana Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Nusron Wahid mengaku ia sendiri yang meminta namanya dicoret.
Berdasarkan laporan Antara, hal ini dilakukan Nusron lantaran ia tak mau terkesan pilih kasih. "Saya memang minta sendiri, saya tolong jangan ditulis di KPU, karena kalau ditulis itu ada tanggung jawab, sementara saya mengendalikan pemilihan gubernur di empat provinsi dan pilkada di 48 kabupaten/kota di Jawa dan Sumatera," kata Nusron di Balai Kota DKI, Rabu (5/10), seperti dimuat Antara.
Advertisement
BACA JUGA
Jika namanya tercantum di daftar tim pemenangan Ahok-Djarot, kata Nusron, besar kemungkinan para pasangan calon yang diusung Partai Golkar di tempat lain akan meminta hal serupa. "Kan saya tidak boleh mengesankan bahwa saya mengistimewakan DKI dan mengorbankan Banten, Babel (Bangka Belitung) ataupun Aceh," katanya.
Di sisi lain, internal keempat partai pengusung Ahok-Djarot, yakni PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat dan Partai Hanura, fungsionaris tingkat DPP hanya berperan sebagai pengendali. "Yang operasional di lapangan adalah pengurus tingkat provinsi atau teman-teman di DKI Jakarta, jadi kami yang bertanggung jawab mengendalikan," ucapnya.
Pemaparan Nusron Wahid tersebut jadi upaya untuk meluruskan tanggapan Ahok terkait ketiadaan namanya di daftar tim pemenangan Ahok-Djarot. Sebelumnya, Ahok mengatakan kalau absennya Nusron berkaitan dengan keterbatasan jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).