Fimela.com, Jakarta Tepat 90 menit sebelum debat melawan Hillary Clinton, Minggu (9/10) malam waktu setempat, Donald Trump mengadakan pertemuan bersama empat perempuan yang diklaimnya sebagai korban pemerkosaan. Daily Mail melaporkan, calon presiden dari Partai Republik itu memperkenalkan mereka sebagai Kathleen Willey, Juanita Broaddrick, Kathy Shelton dan Paula Jones.
Momen ini, sebagaimana diwartakan Guardian, terjadi ketika media bersautan mempertanyakan audio terbaru Trump yang mengatakan berbagai hal vulgar soal perempuan 11 tahun silam. Dalam keterangannya, Broaddrick, mengaku diperkosa Bill Clinton ketika suami Hillary itu tengah menjabat sebagai Jaksa Agung.
Advertisement
BACA JUGA
"Trump mungkin saja berbicara kotor, namun Bill Clinton memperkosaku dan Hillary mengancamku," ujarnya, seperti dimuat Daily Mail. Sedangkan Shelton mengaku diperkosa pada usia 12 tahun oleh lelaki yang diperjuangkan Hillary di pengadilan. "Pada usia 12 tahun, Hillary memaksaku melalui sesuatu yang tak akan perah kau bebankan pada anak berusia 12 tahun," ucapnya.
Berdasarkan laporan Daily Mail, pihak kampanye Hillary Clinton merespon dengan jawaban acuh. "Kami tak kaget melihat Donald Trump melanjutkan lomba destruktifnya hingga ke bawah," ucap juru bicara Jennifer Palmerieri.
Tahun lalu, seperti diwartakan Guardian, Clinton menyinggung korban seksual punya hak untuk dipercaya. Namun, ia membantah dengan tegas kalau suaminya terkait kasus demikian. "Orang-orang seharusnya percaya di awal, namun mereka jadi tidak karena bukti".
Sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Broaddrick bercerita pada sesi wawancara dengan Dateline NBC pada 1999 kalau ia telah diperkosa Jaksa Agung Arkansas di sebuah kamar hotel. "Aku berusia 35 ketika Bill memperkosaku dan Hillary Clinton mencoba membungkmku. Sekarang aku sudah 73 tahun, namun trauma itu tak pernah pergi".