Fimela.com, Jakarta Para pejabat sipil maupun militer di negeri ini mungkin bisa mencontoh langkah Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam bersikap di tempat umum dan menjalankan peraturan yang ada. Sedianya semua peraturan dibuat untuk dipatuhi semua orang, tanpa kecuali dan pandang bulu.
Namun tak semua orang termasuk pejabat pemerintahan sipil maupun militer yang mau mematuhi peraturan. Ada saja yang bertindak arogan. Contohnya, baru-baru ini terjadi gesekan antara oknum protokol Kodam Tanjungpura dengan petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Yang dianggap jadi pemicu gesekan tesebut adalah karena pejabat TNI itu tak mau melepas sabuk saat diperiksa petugas bandara.
Advertisement
BACA JUGA
Lalu apa komentar panglima TNI mengenai masalah tersebut? “Karena Pangdamnya mantan Paspampres, seolah-olah mungkin dia lupa sebagai Paspampres. Jadi dia masuk, disuruh copot sabuk dan sebagainya,” tutur Gatot Nurmantyo, seperti dilansir dari sebuah media online, Senin (10/10/2016). Oknum tersebut sedang diproses hukum di Denpom TNI.
Sedangkan pihak Kemenhub (Kementrian Perhubungan) menganggap kasus itu sudah dimediasi. Sementara Gatot sendiri menegaskan kepada semua jajaran TN untuk mengikuti aturan di mana pun mereka berada. Panglima TNI bahkan menegaska kalau ia melepas semua atribut saat berada di bandara untuk naik pesawat.
Tak hanya di tubuh TNI, soal arogansi pejabat juga pantas disematkan pada Dirjen HAM (Hak Asasi Manusia), Mualimin Abdi, SH. MH. Ia baru saja jadi bahan perbincangan masyarakat Indonesia, khususnya untuk masyarakat di dunia maya. Kehebohan tersebut berawal ketika seorang pemilik laundry kiloan bernama Budi Imam tengah digugat oleh Mualimin lantaran jaket yang dicucinya susut.
Mualimin sempat menggugat ganti rugi sebesar 210 juta rupiah dengan rincian 10 juta adalah harga jas dan 200 juta rupiah sebagai ganti rugi in materil. Namun Mualimin sudah menjelaskan bahwa dirinya telah meminta stafnya untuk mencabut gugatan perdata yang telah diajukannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Budi dan Mualimin akhirnya sudah bertemu dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. Tentunya kita berharap para pejabat tak bersikap arogan dan justru bersikap bijak. Apa yang dilakukan Panglima TNI Gatot Nurmantyo setidaknya bisa dijadikan contoh yang baik.