Fimela.com, Jakarta Menjauhi kamu yang pernah ada mengisi hari-hariku itu sulit. Mungkin lebih sulit dibanding menerima kenyataan bahwa kita, dengan segala rasa yang kita punya, tetap tak bisa menamainya 'cinta', seperti mereka..
Kenapa?
Advertisement
BACA JUGA
Kita bersama, saling mendampingi seperti mereka. Kita mesra, saling mencumbu seperti mereka. Kita berbagi sedih dan tawa, sama seperti mereka. Tapi kenapa kita tak bisa menamai apa yang kita punya sebagai 'cinta'?
Kita tahu segala kurang yang kita punya, tapi tetap saling tatap seakan semuanya sempurna. Aku sempat bertanya-tanya, "kita ini apa?", tapi tak kunjung menemukan jawabannya. Aku sempat mengira kamu hanya tak ingin kita memiliki 'nama', tapi ternyata.. kamu pun tak berniat untuk bersamaku selamanya.
Kini setelah semua yang terjadi, kamu memutuskan pergi. Kamu ingin kita berjalan sendiri-sendiri. Kamu bilang kita teman, kamu bilang kita bisa tetap berteman.
Teman?
Justru saat kamu bilang kita bisa berteman, sesungguhnya kamu mengisyaratkan bahwa kita takkan pernah bisa menjadi teman. Tapi tak mengapa, sejak kamu meminta kita untuk berteman, setidaknya aku tahu bahwa selama ini kita lebih dari sekadar teman.