Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih, kamu merasa sangat jatuh cinta lalu di saat yang sama ada seseorang mengingatkan untuk mengontrol perasaanmu, agar tidak mencintai dengan terlalu? Kamu mungkin bertanya-tanya, apa yang salah dari mencintai seseorang dengan sepenuh hati? Bukankah sewajarnya memang begitu?
BACA JUGA
Advertisement
Benar, nggak ada yang salah dari mencintai seseorang sepenuh hati. Namun mengontrol perasaan cintamu agar nggak berlebihan ada benarnya juga. Menyeimbangkan hati dengan logika itu kadang perlu, lho. Berikut alasannya!
1. Kalau cintamu diberikan 100% untuknya, lalu bagaimana kamu mencintai orang tua, keluarga, sahabat, lingkungan, dan yang terpenting, bagaimana kamu bisa mencintai dirimu sendiri? Seharusnya kamu bisa lebih mencintai dirimu dibanding mencintai si pacar.
2. Saat mencintai sesorang 100%, kamu akan rela melakukan apapun untuknya, kamu akan dengan senang hati memberikan yang terbaik agar dia bahagia. Sayangnya, dengan mencintai dia sebesar ini kamu akan lebih mudah melihat kekurangan dari dirinya, karena tanpa disadari kamu telah mengharapkan hal serupa dari dia.
3. Ketika kamu mencurahkan seluruh perhatianmu untuknya, kamu akan cenderung mengabaikan hal lain, termasuk kepentinganmu sendiri. Misal; kamu mendapatkan kesempatan kuliah ke luar negeri, tapi kamu melewatkannya hanya karena tidak mau terpisah jauh dari si dia. Padahal, kesempatan itu seharusnya bisa jadi batu loncatan bagus untuk masa depanmu, kan?
4. Mencintai 100% memang membuat kamu memiliki kekuatan penuh untuk berjuang mempertahankan hubungan, tapi, masa depan siapa yang tahu? Apalagi jika belum ada kejelasan sama sekali bahwa kamu akan menikah dengannya.
5. Saat kamu mencintai 100%, kesalahan kecil yang dilakukan pasanganmu pasti akan sangat terasa dan itu akan buatmu kecewa. Jadi, kalau tidak ingin kecewa berlebihan untuk hal-hal kecil, alangkah baiknya kalau kamu bisa mengontrol perasaanmu.
6. Mencintai si dia 100% tapi dianya nggak membalas sama besarnya itu sakit. Apalagi jika dia nggak membalasnya sama sekali. Hmmm, lihat-lihat bagaimana pasanganmu dulu deh, sebelum membiarkan dirimu mencintainya sebesar itu.
7. Setiap hubungan memiliki kemungkinan untuk putus, apalagi yang 'cuma' pacaran. Meski putus saat pacaran bisa karena berpisah, bisa juga karena menikah. Nah, jaga-jaga kalau putus hubunganmu nanti untuk berpisah dan bukan menikah, coba mengontrol perasaanmu dulu, ya! Biar kamu nggak sakit-sakit banget.
Memang sih, cinta nggak bisa dipaksakan, apalagi ditahan-tahan. Tapi berusaha untuk bisa lebih mengontrol perasaan nggak ada ruginya juga, kok! Meski susah, tapi akan lebih susah lagi kalau kamu sudah kecewa dan patah hati karena sudah memberikan 100% cintamu kepadanya.