Fimela.com, Jakarta Menjajaki dunia pernikahan merupakan petualangan yang lain lagi bagi para pasangan baru. Pasalnya, menikah tak hanya menyatukanmu dengan kekasih, tapi juga menyatukan kamu dengan keluarganya, dan sebaliknya.
BACA JUGA
Advertisement
Di masa pacaran mungkin kamu masih lebih mudah memilah mana sifat dan sikap yang baik untuk ditunjukkan kepada calon mertuamu, mana yang sebaiknya ditutupi. Namun ketika telah bersatu sebagai sebuah keluarga, sepertinya akan lebih sulit. Waktu dan kebersamaan yang intens akan membuat kamu dan mertua saling mengenal lebih jauh. Akibatnya, kalian bisa semakin akrab dan semakin memiliki celah untuk melihat kekurangan masing-masing. Nah, di situlah konflik kerap terjadi. Biasanya, para menantu sebal dengan mertua yang seperti ini, nih!
Ingin diutamakan terus. Mungkin ini terjadi karena para orangtua belum sepenuhnya rela melepas sang anak untuk membangun keluarganya sendiri, atau juga tidak rela kasih sayang dan perhatian anaknya terbagi dengan sang menantu. Lalu dia melakukan berbagai cara agar si anak terus mengutamakannya. Tak ada salahnya memang, seorang anak mementingkan orangtua. Tapi kalau hanya untuk caper berlebih, bagaimana keluarga baru anak dan menantunya bisa berjalan harmonis?
Memaksakan kehendak. Dengan usia dan pengalaman yang dimilikinya, orangtua punya alasan untuk bisa memberikan "pelajaran" terhadap menantunya. Tapi jika memaksakan apa yang disampaikan agar dituruti anak dan menantunya? No way!
Mengambinghitamkan menantu dalam setiap masalah. Ini rentan terjadi apabila setelah menikah, pasangan baru itu masih tinggal seatap dengan orangtua. Pasangan yang telah menikah akan dianggap bertanggung jawab atas setiap hal yang terjadi dengan pasangannya. Jika kamu tinggal dengan mertua dan terjadi sesuatu dengan pasanganmu, jangan heran kalau tiba-tiba kamu ditunjuk jadi pihak yang salah.
Tapi, betapapun menyebalkannya mertuamu, ingat lah bahwa dia juga orangtuamu yang harus kamu hormati. Jika kamu melihat ada potensi konflik dari sikap-sikap mertuamu, lebih baik segera kamu hindari.