Fimela.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, pembangunan perumahan bagi para korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus jadi prioritas.
"Penanganan pengungsi harus secara baik, pengungsi ini tak boleh terlalu lama di pengungsian," kata Willem saat meninjau lokasi banjir di Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (22/9), sebagaimana diwartakan Antara.
Advertisement
BACA JUGA
Seluruh bangunan yang terkena dampak banjir, baik rumah maupun fasilitas umum, kata Williem, harus diidentifikasi jumlahnya. Selanjutnya data tersebut akan diverifikasi guna menentukan rumah mana saja yang masuk kategori rusak berat, sedang dan ringan.
"Setelah menerima informasi, kita lakukan verifikasi rumah-rumah yang rusak," sambungnya. Ia menambahkan, BNPB telah memberlakukan tanggap darurat penanggulangan bencana banjir bandang selama 14 hari sejak musibah terjadi, Selasa (20/9).
Menurut keterangan Williem yang dimuat Antara, penetapan waktu tersebut dapat diperpanjang jika situasi dan kondisi memungkinkan." Tanggap darurat 14 hari, kita lihat pengembangannya, kalau misalkan perlu diperpanjang, kita lakukan," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain menerjunkan bantuan sumber daya manusia, pemerintah pusat melalui BNPB juga telah mengucurkan dana sebesar RP400 juta kepada Pemerintah Kabupaten Garut demi berlangsungnya operasional penanggulangan bencana banjir bandang.