Fimela.com, Jakarta Selektif memilih pasangan kadang berujung pada seringnya merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan pula. Akibatnya, kamu berpikir, apa yang salah pada dirimu sehingga mereka yang kamu cintai sulit untuk membalasnya? Karena kegagalan itu pula mungkin kamu jadi berpikir untuk berubah menjadi tidak pemilih. Namun yang terjadi setelahnya hanyalah kegagalan-kegagalan hubungan yang lain karena kamu telah memilih pasangan yang tidak dipilih oleh hatimu.
BACA JUGA
Advertisement
Sebenarnya, menjadi selektif itu baik. Biar bagaimana pun dirimu lah yang paling tahu, pasangan seperti apa yang kamu butuhkan dan pasangan seperti apa pula yang bisa membuatmu jatuh cinta. Meskipun karena sifat selektif itu bisa mengakibatkan kamu menjomblo dalam waktu lama, tapi pada akhirnya ketika kamu menemukan orang yang kamu rasa tepat dan cintamu terbalas, kamu akan mengerti bahwa itu semua layak dinanti.
Cinta butuh diperjuangkan, dan kamu hanya bisa melakukan itu pada cinta yang dipilih oleh hatimu. Kamu juga mungkin sulit untuk dimiliki karena sifat selektifmu, tapi dia yang pantas untukmu akan memperjuangkanmu. Dia yang bisa menaklukanmu, pasti memiliki kesabaran yang tinggi. Darinya pula kamu akan belajar bahwa cinta dan kesabaran itu satu paket. Ke depannya, kamu takkan mudah menyerah memperjuangkan hubunganmu dengannya.
Menjadi selektif tidak selalu buruk, kan?