Fimela.com, Jakarta Menjadi korban bully atau penindasan sungguh bukan satu hal yang diharapkan oleh semua orang di dunia ini. Namun, banyak orang yang melakukan itu untuk kepuasan batinnya. Tak jarang korban penindasan mengalami gangguan psikis.
BACA JUGA
Advertisement
Diwartakan oleh Bored Panda, Natalie Hampton, seorang pelajar asal Sherman Oaks, California, Amerika Serikat menjadi target bully oleh teman-temannya di sekolah. Saat jam makan siang, ia kerap ditinggalkan sendirian oleh teman-temannya yang lain. Namun, hal tersebut nggak membuat Natalie berkecil hati apalagi depresi berkepanjangan.
Briliannya, Natalie memutuskan untuk membuat sebuah aplikasi yang membantu siswa-siswa kesepian seperti dirinya untuk menemukan teman makan siang. Aplikasi yang diberi nama Sit With Us itu diluncurkan pada 9 September lalu dan diperuntukan bagi anak-anak yang ditolak publik.
Para pengguna disebut sebagai "ambasador" membuat undangan makan siang terbuka di aplikasi. Undangan terbuka itu sebagai sinyal ke pengguna lain yang sedang mencari teman makan siang. "Cara ini sangat pribadi, yaitu melalui telepon. Tidak ada orang lain yang harus tahu," jelas Natalie kepada NPR. "Dan kamu tahu bahwa kamu nggak akan ditolak setelah kamu datang ke meja," imbuhnya. Wow, cool!